Andayang mencari tahu tentang pepatah minang mengucapkan terimakasih bisa membaca artikel berikut ini dengan seksama. Semoga bermanfaat. Hukum Mengucapkan Merry Christmas (Selamat Natal) tidak mengucapkan kata cinta padamu. Selamat hari Valentine. —————————————————- SMS Valentine Bersiaplah, hari ini aku Herbstist eine schöne Jahreszeit. Die Bäume haben wunderschöne Farben und die Luft ist kühl und frisch. Wenn Du den Herbst liebst, bist Du hier genau richtig. In diesem Blogbeitrag findest Du die schönsten Bilder zum Thema Herbst. TENTANG* SITI NURBAYA DI RANAH MINANG. Makam Siti Nurbaya yang konon berada di Gunung Padang masih menjadi misteri. Simpang siurnya pemilik makam itu, membuat warga luar Gunung Padang menganggap sebagai tempat keramat. Sejumlah warga yang datang ke makam itu ternyata bukan hanya ingin menikmati sejarah, namun kerap dijadikan tempat persemedian. F2DqCt. Jika kamu adalah seorang pecinta sastra bahasa dan memiliki ketertarikan yang tinggi pada penggunaan kalimat-kalimat penuh makna, maka Kumpulan Pepatah Minang dan Artinya oleh Senipedia di bawah inilah yang sedang kamu cari. Kenapa harus dari Minang? Ya, karena Suku Minangkabau sejak dulunya memiliki segudang pujangga yang mampu merangkai kata-kata khiasan penuh makna, sehingga terkumpullah pepatah dan Petitih Minang yang dikenang dari masa ke masa. Meski masih banyak yang belum menyadari, namun nyatanya segenap Peribahasa Minang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bersosial, berinteraksi dengan sesama dan sebagai acuan dalam hidup. Banyak sekali Pepatah Minangkabau yang juga diselipkan dalam lirik-lirik lagu daerah Sumatera Barat, begitu pula pada naskah ketika menampilkan kesenian teater modern. Sehingga, nilai yang terkandung begitu syarat akan nasehat dan himbauan. Nah, untuk itulah, disini Senipedia telah sajikan untuk kamu semua, mengenai Koleksi Pepatah Minang dan Maknanya secara lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa diambil pesan yang terdapat dalam tiap-tiap untaian yang ada. Check this out… Pepatah Minang Tentang Agama Agama merupakan suatu kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Tuhan, serta pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia. Menerapkan prinsip dan aturan keagamaan dalam diri akan membawa seseorang pada tingkat yang tinggi, baik di mata Tuhan maupun manusia. Berikut, beberapa peribahasa Minang tentang Agama dan artinya, yang kental akan nuansa islami serta pendekatan diri kepada Sang Pencipta. Silakan disimak dan hayati baik-baik “Panakiak pisau sirauik, ambiak galah batang lintabuang, salodang ambiak ka niru, Nan satitiek jadikan lauik, nan sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadi guru.” Artinya Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita selaku manusia dituntut untuk mampu berpikir, menggunakan akal dan pikiran serta logika kita dalam merenungi apa yang ada di langit dan bumi ini, Kemudian bersyukur atas apa yang kita raih. Kita harus mampu memetik setiap pelajaran dari apa yang kita raih, lihat dan alami, serta menyadari bahwa semuanya tak luput dari kehendak Allah SWT, selaku pengatur alam ini. Untuk itu, jagalah bumi dan seisinya dari kehancuran dan keserakahan. “Kamanakan barajo ka Mamak, Mamak barajo ka Pangulu, Pangulu barajo ka Mufakat, Mufakat barajo ka alua jo patuik, alua jo patuik barajo ka nan bana, nan Bana. Nan Bana badiri sandirinyo.” Artinya Ilmu mengalir secara turun-temurun, seseorang akan meraih beragam ilmu dari orang yang lebih tahu. Pada kalimat “Nan Bana badiri sandirinyo.” Tergambar jelas bagaimana Islam menjadi sumber terakhir dari segala ilmu. Kehadiran Islam ditengah-tengah masyarakat Minangkabau berhasil dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Kita harus menyadari keesaan Allah SWT, tak ada hukum dan hakikat yang lebih selain dari-Nya. “Duduak samo randah, tagak samo tinggi, Basilang api di tungku di sinan makonyo masak, Kapalo samo ba bulu pandapek ba lain-lain, Gajah mati maninggakan gadiang, Harimau mati maninggakan baliang, Manusia mati maninggakan namo, ditinggikan sarantiang didaulukan salangkah, rajo alim rajo disambah, rajo zalim rajo di sanggah.” Artinya Dari kalimat pertama yakni “Duduak samo randah, tagak samo tinggi,” menjelaskan bahwa derajat tiap-tiap manusia sejatinya adalah sama, yang membedakan hanya ketakwaan dan keimanannya kepada Allah SWT. Sedangkan pada kalimat “Kapalo samo ba bulu pandapek ba lain-lain,” mengisyaratkan bahwa bermusyawarah adalah jalan terbaik dalam memecahkan suatu hal. Karena meski setiap manusia sama, namun pendapat terhadap suatu masalah akan berbeda. Maka, selesaikan secara demokratis. Sedangkan di kalimat terakhir, kita sebagai manusia juga dituntut untuk mampu memilih seorang pemimpin yang alim, taat beragama, takut dan bertaqwa kepada Allah. Bukan dipimpin oleh seorang penguasa yang zalim, yang akhirnya akan berujung pada keburukan. “Anak urang kampuang ilalang, nak lalu ka kampuang baso, Malu jo sopan kalau ilang, Abihlah raso jo pareso.” Artinya Dari pepatah Minang di atas, bisa kita tarik makna bahwa sifat sopan santun dan rasa malu sangat perlu untuk dijaga dan ditanamkan dalam diri masing-masing manusia, terutama dalam bergaul dan bersosial. Karena jika rasa malu serta sopan dan santun tersebut hilang, maka rasa arogan dan tak mau menghormati akan berkobar dalam diri, sedangkan perilaku tidak terpuji seperti ini dibenci manusia dan tidak disukai oleh Allah SWT. “Lamo hiduik banyak di raso, jauah bajalan banyak di liek, Jiko iman kurang di dado, disiko umat mangko ka sasek.” Artinya Dalam pepatah di atas, kita dianjurkan untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita kepada Allah. Karena jika sampai hilang, maka kesesatan dalam hidup akan kita jumpai. “Buang siriah buang bidak, buang puluik buang tingkalang, kato nan bana dipatidak, sandi iman nan nyato kurang.” Artinya Jangan pernah menjadi seseorang yang gemar berdusta, sebab kedepannya kita akan menjadi orang yang memiliki sendi keimanan yang kurang bahkan hilang. Otomatis, hidup tidak akan berkah lagi. “Banyak gunonyo tujuan Shalat, untuak malarang keji jo mungka, iduik salamaik dunia akhiraik, badan sehat pikiran bana.” Artinya Pepatah Minangkabau yang satu ini mengajarkan kepada kita untuk selalu menunaikan ibadah shalat kapanpun dan dimanapun kita berada, karena telah menjadi kewajiban setiap umat Islam. Selain mendapatkan pahala dan semakin dekat kepada Allah SWT, mengerjakan ibadah shalat juga akan menghindari perbuatan keji dan mungkar, serta menyelamatkan hidup di dunia dan akhirat. “Dituruik parentah Allah, dipakai kato kabulatan, kok syarak tauhidullah, kok adaik lah taambun jantan.” Artinya Sebagai pemeluk agama Islam, hendaklah kita senantiasa engerjakan semua perintah dan ajaran didalamnya, serta menjaga diri dari apa-apa yang dilarang padanya. Jangan menjadi orang yang hanya mempunyai status Islam, namun tak mengamalkannya dengan baik. “Dirikan shalat taruih manaruih, jikok sakik ado aturan, iduik baulemu baama tuluih, sumbayang subuah jadi didikan.” Artinya Peribahasa Minang di atas mengisyaratkan kepada kita untuk senantiasa mendirikan ibadah shalat, bahkan ketika kita dalam keadaan sakit. Islam itu memudahkan, jika sakit maka diberi kelonggaran dalam melaksanakannya. “Capek kaki ringan tangan, capek kaki indak panaruang, ringan tangan bukan pamacah.” Artinya Petitih di atas menjelaskan tentang sifat pemuda-pemudi yang terpuji dan dikehendaki oleh Adat dan agama di Minangkabau, yakni tangkas dan kesatria tetapi tidak melampaui kesopanan. === Setiap manusia yang menjalani kehidupan di muka bumi ini, tidak akan bisa tanpa adanya bantuan dari orang lain. Itulah mengapa manusia disebut sebagai makhluk Monodualisme makhluk sosial. Begitu pula peran orang lain yang sangat besar, terutama dalam memberi nasihat, arahan yang baik, ajakan ke jalan yang benar dan lain-lain. Itu semua juga tertuang dalam Pepatah Minang tentang kehidupan di bawah ini “Kato manti kato baulang, dubalang kato mandareh, jauah hari pandai batenggang, nan singkek dapek diulehnyo.” Artinya Setiap manusia harus mampu mencari jalan keluar dari setiap masalah hidup yang menimpanya, baik masalah kecil maupun besar. Serta menyadari bahwa masalah akan selalu ada selagi kita masih hidup di dunia ini. “Kateh nyatolah sapucuak, kabawah nyatolah saurek.” Artinya Peribahasa di atas mengisyaratkan kepada kita semua untuk senantiasa bermufakat dan bermusyawarah dalam memecahkan segala bentuk masalah, sehingga tiap-tiap bisa mengajukan argumen dan pendapat untuk kemudian dipertimbangkan bersama. “Jan duo kali urang tuo kahilangan tungkek, jan duo kali pisang babuah, indak tamakan lai dek baruak”. Artinya Sebagai manusia, kita memang tidak akan luput dari kesalahan. Namun harus meyakinkan diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama sebanyak dua kali. Jadikan setiap kesalahan sebagai pelajaran untuk berubah ke arah yang lebih baik. “Dahulu rabab nan batangkai, kini lagundi nan baguno, dahulu adaik nan bapakai, kinilah pitih nan paguno.” Artinya Kalimat di atas sebenarnya adalah sindiran untuk keadaan sekarang ini, dimana uang lebih berpengaruh besar daripada apapun, sehingga adat-pun dilupakan. Untuk itu, teruslah berjuang mempertahankan adat dan budaya di daerahmu. “Dipahaluih andai rundiang, dipabanyak ragam kecek, dipagadang tungkuih rabuak padi dikabek jo daunnyo.” Artinya Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengajak orang-orang yang keras kepala ke arah yang baik, bukan kekerasan atau paksaan, tapi salah satunya ialah dengan menunjukkan sikap-sikap kebijaksanaan kepadanya. “Senteang bilai mambilai, panjang karek mangarek.” Artinya Sebagai manusia sosial, hendaklah kita senantiasa memberi pertolongan, bantuan dan kasih sayang kepada sesama manusia, dan juga memberi nasihat serta arahan yang baik jika seseorang sudah terlanjur membuat kesalahan. “Sakalam kalam hari sabuah bintang bacahayo juo.” Artinya Dalam suatu kaum / masyarakat, jika telah banyak yang menyimpang dari ajaran adat yang berlaku, maka hendaklah ada seseorang yang mengubahnya kembali ke sedia kala, jangan biarkan keseluruhan orang bersama jatuh dalam lubang kesesatan. “Sabanta sakalang hulu, salapiak sakatiduran.” Artinya Pepatah bahasa Minang di atas menjelaskan kepada kita bahwa dalam hidup, sangat diperlukan yang namanya sahabat, dialah yang akan mendukung dan mendorong kita ketika dalam posisi sulit, serta menemani kita merasakan kebahagiaan bersama. “Satali pambali kumayan, sakupang pambali katayo, sakali lancuang kaujian, salamo hiduik urang indak picayo.” Artinya Dalam bergaul, hendaklah manusia itu selalu bersikap jujur dan adil kepada sesamanya. Karena jika ketahuan berbohong, maka sampai kapanpun orang-orang tidak akan mau percaya lagi, atau menaruhkan amanah apapun kepadanya. “Syarak banamo lazim, adat nan banamo kewi, habih tahun baganti musim, buatan nan usah diubahi.” Artinya Sebesar apapun masalah dan sesulit apapun keadaan yang menimpa, hendaklah diselesaikan dengan cara bermusyawarah. Lalu, keputusan bersama yang diambil harus dijalankan dan jangan diubah-ubah. === Pepatah Minang Tentang Pemimpin Menjadi seorang pemimpin artinya seseorang telah diberikan amanah, kepercayaan, tanggung jawab dan wewenang besar untuk memanejemeni Mayoritas elemen dalam masyarakat. Dengan kata lain, pemimpin menjadi orang yang diutamakan. Dalam rangka memilih seorang pemimpin, yang kedepannya akan menjadi seseorang yang dipercaya dan diberi tugas besar, maka masyarakat hendaklah mampu memilah dan mempertimbangkan berbagai hal sebelum menentukan pilihannya. Di ranah Sumbar, banyak sekali Pepatah Minang memilih pemimpin, karena profesi yang satu ini memiliki hubungan yang erat dan sensitif terhadap unsur kemanusiaan dan keagamaan. Berikut, beberapa diantaranya “Kasudahan adaik kabalairungan, kasudahan gadang di panghulu, mamak kapalo kaum dalam koroang, mamaliharo kaum kaganti hulu.” Artinya Peribahasa di atas mengibaratkan bahwa seorang pemimpin itu ibarat pengembala, dia mengawasi tentang apa yang digembalakannya, dan bertanggung jawab terhadap gembalanya kepada manusia dan Tuhan. “Kok janiah indak balunau, kok putiah indak bakuman, hati nan karuah dimaso lampau lah janiah ditimpo bana.” Artinya Pemimpin yang adil akan menciptakan rasa cinta dan kepercayaan di dalam hati semua rakyatnya, serta mampu membersihkan segala bentuk kekacauan dan kekeruhan yang timbul ditengah-tengah masyarakat sosial. “Kalau kulik manganduang aia, lapuak nan sampai kapangguba, rusaklah tareh nan didalam. Kalau panghulu bapaham caia, jadi sampik alam nan leba, lahia bathin dunia tanggalam.” Artinya Seorang pemimpin / penghulu itu diwajibkan memiliki pendirian yang kokoh, sikap tegas dan terpuji. Karena jika tidak, bisa dikatakan gagal dan lama kelamaan masyarakatnya berada diambang kehancuran. “Kabalai bajanjang aka, kanaiak jalan bapintu, kalau pandai bamain aka, nan gaib dalam itu.” Artinya Kecerdasan dan kepandaian seorang pemimpin sangat dituntut selama mengayomi masyarakat, agar melahirkan banyak rencana kedepan yang baik, serta pemikiran yang mampu mensejahterakan masyarakatnya. “Katigo kato dahulu, nan baiak elok batapati, misa tawalak kapanghulu, kabek arek buhuanyo mati.” Artinya Seorang pemimpin harus benar-benar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, serius dan penuh keikhlasan. Juga harus sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di daerah tersebut. “Kato manti kato baulang, kato alim kato hakikat, tagak di adat mangupalang, lipek pakaian jo mufakaik.” Artinya Peribahasa Minang di atas menjelaskan bahwa adanya pilihan untuk menyerahkan tonggak kepemimpinan kepada orang lain yang juga dipercaya, bila dirasa sudah tidak mampu untuk mengemban amanah tersebut. “Kamanakan barajo mamak, mamak barajo panghulu, panghulu marajo kamufakat, mufakat barajo ka nan bana, bana manuruik alua jo patuik.” Artinya Dalam sebuah struktur organisasi kepemimpinan di masyarakat, pemimpin tertinggi yang menjadi tampuk adalah kebenaran yang sesuai dengan adat dan budaya yang berlaku, seiring alur dan yang patut. “Kamudiak saantak galah, kailia sarangkuah dayuang, sakato lahia jo bathin, sasuai muluik jo hati.” Artinya Dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin, harus mampu menyelaraskan antara sikap, perkataan dan ungkapan dengan tingkah laku yang diimplementasikan. Dalam artian, selalu jujur dan apa adanya. “Hanyuik nan kamaminteh, hilang nan kamancari, tarapuang nan kamangaik, tabanam kamanyalami.” Artinya Segala sesuatu yang tengah terjadi di lingkungan masyarakat, seorang pemimpin musti ikut serta dan turun tangan dalam memberikan solusi terbaik, serta memecahkan masalah yang ada dengan mufakat maupun bermusyawarah. “Guntiang nan dari Ampek Angkek, dibao urang ka Mandi Angin, dipinjam urang ka Biaro. Kok datang gunjiang jo upek, sangko sitawa jo sidingin, baitu pamimpin sabananyo.” Artinya Yang namanya pemimpin, pastilah menerima banyak sekali tanggapan dan masukan yang negatif dari rakyatnya. Untuk itu, mereka harus belajar menerima degan lapang dada dan kepala dingin, serta menyadari bahwa tiap-tiap orang memiliki pandangan berbeda. === Pepatah Minang Tentang Musyawarah Musyawarah merupakan salah satu jalan terbaik dalam memecahkan suatu persoalan, atau dalam konteks lain seperti menyusun pengadaan acara, perayaan tertentu, pembagian kerja bakti, kepentingan sosial dan lain sebagainya. Dengan bermusyawarah, setiap orang akan memiliki kesempatan untuk memberi masukan dengan mengajukan argumen atau pendapatnya, sehingga semua orang bisa mendengar ide dan gagasan-gagasan yang berbeda. Barulah kemudian diakhiri dengan memilih dan menyimpulkan argumen terbaik, dengan mempertimbangkan kesepakatan dan kemaslahatan bersama, dengan syarat mendapat persetujuan dari semua pihak. Di negara yang demokratis, melakukan musyawarah terlebih dahulu sangat dianjurkan dalam banyak hal. Dalam pepatah Minang juga dijelaskan betapa pentingnya bermusyawarah atau bermufakat, berikut beberapa diantaranya “Kateh nyatolah sapucuak, kabawah nyatolah saurek.” Artinya Tujuan bermusyawarah adalah untuk mendapatkan suatu kebulatan dari masyarakat, yang bersumber dari berbagai masukan dan pendapat, kemudian ditarik kesimpulan yang menjadi perencanaan terstruktur. “Data balantai papan licin balantai kulik” Artinya Suatu hasil kesimpulan dari mufakat harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat secara keseluruhan. Dengan begitu, pelaksanaan dari perencanaan akan berjalan dengan mulus dan sesuai harapan. “Bulek jantuang dek kalupak, bulek aia dek pambuluah.” Artinya Setiap kebijakan dan hasil akhir yang ditarik dari kegiatan musyawarah, harus sejalan dengan hukum, adat dan istiadat yang berlaku, tidak boleh menyimpang dan melanggar ketentuan yang ada. “Bulek ijan basuduik, picak ijan basandiang.” Artinya Dalam menentukan suatu Rumusan Masalah selepas musyawarah, jangan pernah ada paksaan dan keraguan. Pastikan semua lapisan masyarakat menyetujui dan menerimanya dengan hati yang tulus lagi iklhas. “Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo tangguli.” Artinya Seseorang yang mampu menyampaikan dan mengutarakan pendapatnya dalam bermusyawarah secara baik dengan tutur bahasa sopan, akan enak didengar dan dihargai penuh oleh semua orang. “Banyak diliek jauah bajalan, lamo hiduik banyak diraso. Kalau kito dalam parsidangan marah jo duko usah dipakai.“ Artinya Ketika berada dalam suatu rapat / musyawarah, jangan memperlihatkan wajah yang murung, karena terkesan tidak nyaman. Jangan pula menampakkan sifat marah, karena bisa dianggap kurang sopan. “Baguno lidah tak batulang, kato gadang timbangan kurang.“ Artinya Pepatah Minangkabau di atas menjelaskan kepada kita untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengajukan pendapat. Pertimbangkan dengan baik apakah argumen kita tersebut bisa membuat orang lain tersinggung atau tidak. “Bak bunyi aguang tatunkuik, samangaik layua kalinduangan.” Artinya Ketika ikut dalam suatu musyawarah, tidak perlu malu untuk mengajukan pendapat, jangan hanya diam saja. Kita juga harus teguh pendirian dengan argumen yang kita ajukan. “Bungkuak saruweh tak takadang, sangik hiduang tagang kaluan.“ Artinya Setiap pendapat ataupun nasehat orang lain itu harus dihargai, apalagi jika maksud dan tujuannya baik. Jangan keras kepala apalagi ketika kita tengah berada pada posisi yang salah. “Mancabiak baju didado, manapuak aia didulang.“ Artinya Peribahasa di atas menjelaskan kepada kita tentang betapa pentingnya berpikir sebelum berbicara. Jangan sampai omongan kita membuat malu diri kita sendiri setelahnya. === Pituah Minang Untuk Perempuan Dalam tradisi di suku Minangkabau, perempuan berada di posisi yang sangat istimewa, dijadikan sebagai simbol kehormatan dan ciri khas orang Minang di yang dikenal dengan nama “Bundo Kanduang”. Sehingga, tidak heran jika banyak sekali pepatah Minang tentang perempuan yang dikeluarkan oleh Ninik mamak, alim ulama hingga petinggi-petinggi tradisi adat disana. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut “Pabaiak lakuan, pa elok Taratik. Jikok datang laki dari jauah, sambuiklah jo muko manih, hidangkanlah minum jo makannyo.” Artinya Sebagai seorang perempuan, haruslah berbakti sepenuh hati kepada suaminya. Misalnya ketika dia pulang kerja, maka sambutlah dengan senyum, muka girang, serta persiapkan apa-apa saja yang ia butuhkan seperti makan dan minum. “Kok upiak nak pai ka pakan, mamintak izinlah dahulu bakeh inyo. Kok upiak naiak bendi, usahlah sabendi jo urang lain nan bukan dunsanak.” Artinya Ketika seorang istri hendak keluar rumah, kemanapun itu, jangan pernah luput dari izin suami. Jangan lupa juga untuk menjaga sikap dan pandangan ketika berada di tengah-tengah khalayak ramai, seperti menjaga jarak dengan yang bukan muhrim. “Kok padusi indak bamalu, jadi cacek saumua hiduik. Bak pintu indak bapasak, mudah rang maliang mamasukinyo. Bak parahu indak ba kamudi, biaso sasek dalam balayia.” Artinya Pepatah asal Minang di atas menjelaskan mengenai perihal malu. Malu yang dimaksud disini ialah kemampuan menjaga kehormatan dan ciri khas seorang perempuan muslimah, misalnya menjaga pandangan, membatasi pergaulan dengan lawan jenis dan semacamnya. “Oh upiak sibiran tulang, pagang bana pituah Bundo ko. Buhua dalam kabek pinggang, buruak urang dek lakunyo. Kok roman nan indak dapek diubah, tapi kok laku jo parangai lai dapek ba ubah.” Artinya Penilaian terhadap seorang wanita bisa tercermin dari tingkah laku dan sikapnya di keluarga hingga ke masyarakat sosial. Dengan berperilaku baik dan terpuji, semua orang akan menaruh rasa segan dan enggan untuk mengganggunya. “Kok basuo jo urang lain, kok duduak ditangah rami atau didalam alek jamu, caliak nan usah dipatinggi, mato usah dipailia. Pandang sakali lalu sajo, usahlah galak dipabahak.” Artinya Ketika berada di tengah-tengah keramaian, seorang perempuan harus mampu menjaga pandangan, lirikan mata dan gerak-geriknya. Jangan menonjolkan sikap yang seakan-akan mengundang perhatian berlebihan dari orang lain, terutama lawan jenis. “Lambak nan dari pado itu, sopan dan santun tak babateh, baso jo basi tak bahinggo, bia jo laki awak bana, janlah ilang baso basi.” Artinya Dalam menaungi biduk rumah tangga, seorang istri harus mampu menghibur suaminya dengan berbagai cara, salah satunya ialah berbasa-basi, namun harus dalam batas wajar dan menjaga kesopanan dalam bertutur kata maupun berperilaku. “Di pamanih muluik sarato kucindan murah juo handaknyo. Gadangkan junjungan Upiak ditangah rami, muliakan inyo dimuko rapek.” Artinya Ketika sudah menjadi istri, posisi suami adalah yang utama. Tempatkanlah ia di bagian terpenting meskipun sedang berkumpul bersama keluarga besar ataupun di tengah keramaian, sosok suami harus selalu dijunjung dan dimuliakan. “Paliekkan muko nan janiah. Karajokan jo ati nan suci. Kok barundiang samo gadang, kalamahannyo usah dibukakkan.” Artinya Ketika bertemu, mengobrol dan berkumpul bersama sanak famili, sahabat maupun Jiran tetangga, jangan pernah mempublikasikan aib-aib yang dimiliki suami, cukup kamu dan dia saja yang tahu. === Pituah Minang Untuk Laki-Laki Laki-laki yang berasal dari suku Minangkabau sangat terkenal dengan kepandaian dan kelihaian mereka dalam berdagang, berbisnis, bercocok tanam dan bergaul, itulah mengapa banyak sekali dari mereka yang merantau. Guna memberi arahan dan pedoman hidup ketika berada di negeri orang, tidak jarang para petinggi adat dan Ninik mamak memberikan pituah-pituah bijak pada putra mereka, diantaranya adalah sebagai berikut “Indak batanggang ba habih minyak Tak nyo bak siang ba habih hari Namuah batanyo rajin manyimak Kalau baraja sapanuah hati.” Artinya Sebagai calon kepala keluarga, jangan pernah putus asa dalam menuntut ilmu untuk mewujudkan hidup yang lebih baik, jangan malu untuk bertanya dan jangan pula enggan mendengarkan kala seseorang tengah menjelaskan suatu hal. “Hati lapang paham tak sampik Pandai maninbang jo manaka Walau batenggang di nan rumik Indak bakisa di nan bana.” Artinya Ketika diberi amanah dalam mengemban suatu pekerjaan, jangan beralih dari yang hak, tetap berpedoman pada ketentuan dalam agama. Peganglah prinsip kejujuran dan transparansi meski bekerja dengan siapapun dan latar yang beragam. “Di nan dalam tak bagalombang Di nan dangka nyo tak bariak Di sakik hiduik indak tagamang Ka nan kuaso inyo mamintak.” Artinya Ketika seorang laki-laki ditimpa masalah yang besar maupun kecil, cukup hanya Allah sebagai penolong dan pemberi jalan, bukan malah menyekutukan Dia dengan mempercayai hal-hal yang tidak baik atau terkesan musyrik. “Iman nyo taguah bapandirian Ba istiqamah ba tauhid pulo Dek kawan-kawan jadi panutan Rang kampuang sayang kasadoannyo.” Artinya Dalam menjalani hidup sebagai seorang laki-laki, jadilah orang yang dapat dipercaya, disenangi, dihormati kehadirannya dan selalu mendapat prasangka positif dari siapapun, baik itu karena kecerdasan, kejujuran maupun keadilan dalam setiap perlakuan. “Indak mangecek ba hati nan kusuik Muko nan janiah di nampakkan Walau harimau di dalam paruik Kambiang juo nan di kaluakan.” Artinya Tetaplah menjadi seorang laki-laki yang selalu sabar, tabah dan berpikir positif ketika orang-orang sedang bersikap tidak baik padamu, atau berusaha untuk menjauhimu. Tetap tampakkan senyum diwajah, perlakuan yang ramah dan menjaga kesopanan. “Kalau baragiah jo mambari ndak maharok baleh jaso Jariah nan indak di kana lai Bia Nan Satu manilai nyo.” Artinya Pepatah Minang diatas berarti Tidak semua perlakuan baik yang kita lakukan kepada orang lain bisa dihargai dan dihormati. Untuk itu, jika hal tersebut terjadi, tidak perlu berkecil hati, biarkan Allah SWT yang membalas kebaikan itu dan tetap berbuat baik setelahnya. “Indak barajo ka hati surang Basutan ka mato inyo tido Kayo katampek rang batenggang Cadiak ka bakeh rang batanyo.” Artinya Seorang laki-laki harus mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Misalnya, ketika ingin meminta pertolongan mengenai ekonomi, maka mintalah kepada orang yang mempunyai harta berkecukupan. Begitu pula ketika ingin mengadukan suatu masalah atau ingin meminta pendapat, adukan dan mintalah kepada orang yang berilmu, atau mengerti mengenai hal tersebut dengan baik serta mampu memberikan solusi terbaik. “Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati.” Artinya Sebagai seorang laki-laki, jadilah orang yang mampu memimpin diri sendiri menuju arah yang lebih baik, bertindak sesuai kebenaran dan mampu menyelesaikan suatu masalah dengan mempertimbangkan segala hal hingga mendapatkan akhir yang diinginkan. “Anak ikan dimakan ikan gadang ditabek anak tenggiri Ameh bukan perakpun bukan budi saketek rang haragoi.” Artinya Puncak dari sebuah penghargaan kepada seorang laki-laki adalah berdasarkan perilaku, kebijakan dan Budi luhur yang dimilikinya, bukan berdasarkan harta, tahta maupun jabatan yang sedang emban. “Alah bauriah bak sipasin kok bakiek alah bajajak habih tahun baganti musim sandi Adat jangan dianjak.” Artinya Meski hampir seluruh aspek kehidupan telah dipengaruhi oleh modernisasi, seorang laki-laki harus mampu menerapkan prinsip-prinsip sesuai adat dan tradisi yang berlaku, bukan malah hanyut bersama alur modernisasi tersebut. === Akhir Kata Demikianlah, artikel mengenai Kumpulan Pepatah Minang Tentang Agama, Nasehat Kehidupan, Memilih Pemimpin, Musyawarah, untuk Wanita & Perempuan beserta Artinya. Semoga bisa bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan kita semua. Terima kasih. Ref Kumpulan Peribahasa Melayu Tentang Cinta, Pepatah Sindiran Motivasi Kehidupan. Update pepatah melayu sindiran untuk menasehati teman, peribahasa melayu motivasi tentang kehidupan. Berbicara tentang peribahasa kata bijak melayu kami yakni juga banyak yang mencari pepatah melayu sindiran, peribahasa melayu bergambar, pepatah melayu cinta, peribahasa minang, pepatah aceh, peribahasa indonesia, pepatah jawa dan peribahasa penuh makna lainnya. Peribahasa ialah kumpulan dua atau lebih perkataan bermakna yakni bahasa kiasan yang telah mantap bentuknya. Dalam erti kata lain, peribahasa ialah ayat atau kumpulan kata yang tetap susunannya, tentu mempunyai maksud tertentu dengan tujuan memberi nasihat, pengajaran, teguran maupun sindiran untuk saudara, sahabat, teman maupun orang sobat termasuk salah satu yang mencari pepatah melayu tentang cinta maupun sindiran dan motivasi kehidupan? Kami yakin dengan berkunjungnya sobat ke CAPTIONKATA ini sudah dapat menjadi jawaban bahwa sobat sendag mencari peribahasa melayu untuk ilmu pengetahuan maupun untuk menasehati dan menyidir teman sobat yang sedang melakukan kami juga telah sajikan koleksi peribahasa tentang cinta tak terbalas serta pepatah menjaga mulut dan juga pepatah tentang pendidikan motivasi menuntut ilmu sampai ke negeri china. Barangkali kedua pepatah tersebut juga termasuk apa yang sobat butuhkan sekarang ini untuk menghiasi beranda sosial media sobat entah untuk status fb, wa mapun story ig. Kumpulan Peribahasa/Pepatah MelayuBerikut ini adalah kumpulan pepatah melayu tentang cinta peribahasa sindiran motivasi kehidupan untuk sobat pengunjung setia hangus tiada berapi, karam tiada berair. Menderita kesusahan kerana kematian atau kehilangan kekasihAsam di darat ikan di laut, bertemu dalam belanga juga. Perempuan dan lelaki, kalau sudah jodoh, bertemu juga akhirnyaBagai bertepuk sebelah tangan. Cinta kasih yang tidak berbalasAnak kunci jahat, peti derhaka. Suami yang jahat, lambat-laun akan ditentang oleh isterinyaBagai bulan empat belas. Kecantikan wajah seseorang wanitaBagai bulan penuh mengambang di kaki awan. Perempuan cantik yang keluar dari rumahnya kerana hendak berjalanAlah mahu, bertimbang enggan; cungkil merih akan pembayar. Tidak menepati janji dan menentang balik orang yang diberinya janji ituAda aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang. Kasih sayang hanya waktu berhadapan saja, setelah berjauhan lalu dilupakanAda beras, taruh dalam padi. Rahsia hendaklah disimpan baik-baikAda biduk, serempu pula. Tidak puas dengan apa yang sudah dimilikiAda hari, ada nasi. Asal masih hidup, tentu akan beroleh rezekiAda hujan ada panas, ada hari boleh balas. Perbuatan jahat itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan jugaAda jarum hendaklah ada benangnya. Tiap-tiap suatu itu ada pasangannyaAda kerak, ada nasi. Tiap-tiap suatu kejadian itu tentu ada bekasnyaAda ubi ada talas, ada budi ada balas. Berbuat baik dibalas baik, berbuat jahat dibalas jahatAdat periuk berkerak, adat lesung berdedak. Tiap-tiap usaha memerlukan ketabahan dan kerajinanAdat pulau limburan pasang. Adat hidup ialah bantu-membantu, yang kaya membantu yang miskin dan yang berilmu membantu yang bodoh, yang berkuasa melindungi yang lemahAdat tua menahan ragam. Orang tua-tua terpaksalah menahan menderita berbagai-bagai godaan yang tak menyenangkan hati kerana perbuatan anak cucunya yang tiada berjalan di atas kebenaranAir diminum terasa duri, nasi dimakan terasa sekam. Sangat sedih, sehingga tidak enak makan dan minumAir susu dibalas dengan air tuba. Kebaikan dibalas dengan kejahatanAir tuba dibalas dengan air susu. Kejahatan dibalas dengan kebaikanBagai meramas biji cempedak. Menghadapi orang yang pandai berdolak-dalikBagai mestika embun. Mendengar nasihat yang baikBagai murai dicabut ekor. Perempuan yang suka bercakap banyakBakarlah air ambil abunya. Pekerjaan yang sia-siaBakar tak berapi. Cinta tidak dengan sebenarnya; cinta dengan diam-diamDemikianlah kumpulan peribahasa melayu tentang cinta, pepatah sindiran motivasi kehidupan. Semoga peribahasa atau pepatah melayu diatas dapat memotivasi dan menginspirasi sobat CaptionKata dimana pun berada. Jangan lupa simak juga kata kata bijak islami penyejuk hati dan juga quotes jiraiya si petapa genit dalam anime naruto penuh makna kehidupan. 1. Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak tenggiri. Ameh bukan perakpun bukan, budi saketek rang yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana5. Tarandam randam indak basah, tarapuang apuang indak persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya Anyuik labu dek manyauak, hilang kabau dek mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih penting tertinggal Anguak anggak geleng amuah, unjuak nan tidak seseorang yang tidak suka berterus terang dan tidak suka ketegasan dalam Alua samo dituruik, limbago samo yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi Alat baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah Alang tukang binaso kayu, alang cadiak binaso Adat, alang arih binaso baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah Alah bauriah bak sipasin, kok bakiek alah bajajak, habih tahun baganti musim sandi Adat jangan tahun silih berganti musim selalu beredar, tetapi pegangan hidup jangan Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo baik sama dipakai, yang buruk sama Anak-anak kato manggaduah, sabab manuruik sakandak hati, kabuik tarang hujanlah taduah, nan hilang patuik suasana telah baik, keadaan telah pulih, sudah waktunya menyempurnakan Anggang nan datang dari lauik, tabang sarato jo mangkuto, dek baik budi nan manyam buik, pumpun kuku patah yang disambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik orang yang Atah taserak dinan kalam, intan tasisiah dalam lunau, inyo tabang uleklah tingga, nak umpamo langgau yang menceraikan istrinya yang sedang hamil, adalah perbuatan tidak Aia diminum raso duri, nasi dimakan raso yang sedang menanggung penderitaan Adaik rang mudo manangguang rindu, adaik tuo manahan lumrah seorang pemuda mempunyai suatu idaman, dan lumrah seorang yang telah tua menahan banyak karena Alah limau dek mindalu, hilang pusako dek asli suatu bangsa dikalahkan oleh kebudayaan Adat dipakai baru, jikok kain dipakai Minang Kabau kalau selalu diamalkan dia merupakan ajaran yang bisa berguna sepanjang Basuluah mato hari, bagalanggang mato rang persoalan yang sudah diketahui oleh umum didalam suatu Baribu nan tidak lipuah, jajak nan indak ajaran yang tetap berkesan, yang diterima turun Bariak tando tak dalam, bakucak tando tak yang mengaku dirinya pandai, tetapi yang kejadiannya Bajalan paliharolah kaki, bakato paliharolah dalam berjalan begitu juga dalam melihat, sehingga tidak menyakiti orang Barek samo dipikua, ringan samo pekerjaan yang dikerjakan secara Baguru kapadang data, dapek ruso baling kaki, baguru kapalang aja, nan bak bungo kambang tak pengetahuan yang tanggung dipelajari tidak lengkap dan cukup, kurang bisa Bakato bak balalai gajah, babicaro bak katiak pembicaraan yang tidak jelas ujung Bapikia kapalang aka, ba ulemu kapalang yang mengerjakan sesuatu tanpa berpengetahuan tentang apa yang Bak kayu lungga panggabek, bak batang dikabek masyarakat yang berpecah belah, dan sulit untuk disusun dan Batolan mangko bajalan, mufakat mangko masyarakat jangan mengasingkan diri, dan bertindak tanpa Bak kancah laweh arang, bapaham tabuang yang besar bicaranya, dan tidak bisa merahasiakan yang patut Bak balam talampau jinak, gilo ma-angguak-anguak tabuang aia, gilo mancotok yang sifatnya terlalu cepat mempercayai orang lain, tanpa mengetahui sifat orang lain Bakarih sikati muno, patah lai basimpai alun ratak sabuah jadi tuah, jikok dibukakpusako lamo, dibangkik tareh nan tarandam lah banyak ragi nan banyaknya yang mempengaruhi kebudayaan kita yang datang dari luar, kemurnian kebudayaan Adat istiadat mulai kabur dari Batang aua paantak tungku, pangkanyo sarang sisan, ligundi disawah ladang sariak indak babungolai. Mauleh jokok mambuku, mambuhua kalau manggasan, kalau budi kelihatan dek urang, hiduik nan indak baguno dalam masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan, karena tindakannya yang kurang teliti dalam suatu hal. Sehingga kehilangan kepercayaan terhadap Basasok bajarami, bapandam pakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi Basasok bajarami, bapandam syarat mutlak bagi satu nagari di Minang Kabau37. Bapuntuang suluah sia, baka upeh racun sayak batabuang, paluak pangku Adat nan kaka, kalanggik tuah ajaran Adat Minang Kabau benar-benar dapat diamalkan oleh anggota masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi masyarakat yang tinggi peradabannya dan kuat Bajalan batolan, bakato baiyo, baiak runding jo mufakat. Turuik panggaja urang tuo, supayo badan nak dan turuti nasehat Ibu Bapak dan orang yang lebih tua umurnya dari kamu, Insya ALLAH hidupmu akan Barakyat dulu mangko barajo, jikok panghulu bakamanakan. Kalau duduak jo nan tuo pandai nan usah duduk bersama orang tua, baiak orang tua umurnya dari kita, janganlah membanggakan kepandaian kita Bakato bapikiri dulu, ingek-ingek sabalun kanai, samantang kito urang nan tahu, ulemu padi nan yang pandai dalam hidup bergaul, dia selalu umpama padi berisi, makin berisi makin tunduk, bukan membanggakan Banyak diliek jauah bajalan, lamo hiduik banyak diraso. Kalau kito dalam parsidangan marah jo duko usah duduk rapat dalam suatu persidangan, tidak boleh berhati murung, dan tidak boleh bersifat Biopari kato ibarat, bijaksano taratik sopan, pacik pitaruah buhua arek, itu nan ijan yang baik jangan dilupakan, pegang erat-erat untuk Barieh balabiah limo puluah, nan warieh bajawek juo, kaganti camin gujalo tubuah, paukua baying-bayang Adat kalau didalami dia akan dapat menjadi ukuran kemajuan zaman dibidang moral Baitu barieh balabiahnyo, dari luhak maso dahulu, kok tidak disigi dipanyato, lipuah lah jajak nan Adat Minangkabau sebagai kebudayaan daerah kalau tidak dibina dan dikembangkan, maka hilanglah kebudayaan yang asli di Minang Kabau, karena di pengaruhi kebudayaan Buruak muko camin yang membuat kesalahan karena kebodohannya, tetapi yang disalahkannya orang lain atau Banggieh dimancik, rangkiang kepada satu orang tetapi semua orang yang Barajo Buo Sumpu Kuduih tigo jo rajo Pagaruyuang, Ibu jo bapak pangkanyo manjadi anak rang seorang anak, akan banyak tergantung kepada didikan kedua ibu Bak cando caciang kapanehan, umpamo lipeh yang tidak mempunyai sifat ketenangan, tetapi selalu keluh kesah dan terburu Bak lonjak labu dibanam, umpamo kacang diabuih yang mempunyai sifat angkuh dan sombong, sedang dia sendiri tidak tahu ukurannya Bak ayam manampak alang, umpamo kuciang dibaokkan yang sangat dalam ketakutan, sehingga kehidupannya kucar Bak caro tontoang diladang, umpamo pahek ditokok juo barunyo makan, urang-urang ditanggah sawah digoyang dulu baru yang tidak tahu kepada tugas dan kewajibannya sehingga selalu menunggu perintah dari atasan, tidak mempunyai inisiatif dalam Bak sibisu barasian, takana lai takatokan yang tidak sanggup menyebut dan mengemukakan kebenaran, karena mempunyai keragu-raguan dalam pengetahuan yang Bak baruak dipataruahkan, bak cando kakuang hidup berputus asa, selalu menunggu uluran tangan orang lain, tidak mau berusaha dan banyak duduk Bak manjamua ateh jarami, jariah abieh jaso tak yang dikerjakan tanpa perhitungan, sehingga menjadi rugi dan sia Bak balaki tukang ameh, mananti laki pai suatu yang sulit untuk dicapai, karena kurang tepatnya perhitungan dan harapan yang tak kunjung Baulemu kapalang aja, bakapandaian sabatang yang tidak lengkap pengetahuan dalam mengerjakan sesuatu, atau kurang Bunyi kecek marandang kacang, bunyi muluik mambaka yang besar bicara tetapi tidak ada memberi Baguno lidah tak batulang, kato gadang timbangan yang dikeluarkan secra angkuh dan sombong, tidak memikirkan orang lain akan Bak bunyi aguang tatunkuik, samangaik layua yang tidak bisa bicara karena banyak takut dan ragu dalam Bak itiak tanggah galanggang, cando kabau takajuik yang sangat tercegang dan takjub dengan sesuatu, sehingga tidak sadarkan diri sebagai seorang Bungkuak saruweh tak takadang, sangik hiduang tagang yang tidak mau menerima nasehat dan pendapat orang lain, walaupun dia dipihak yang tidak benar Bumi sampik alam tak sunyi, dio manjadi upeh orang yang disebut dalam diatas menyusah dan menjadi batu Bak umpamo gatah caia, bak cando pimpiang dilereng, iko elok etan seorang laki-laki atau perempuan yang tidak mempunyai pendirian dan ketetapan hati dalam segala Basikelah anggan kanai, basisuruak jikok kanai, tasindoroang nyato yang harus dihindarkan, seorang yang tidak mau bertanggung jawab atas segala Budi nan tidak katinjauan, paham nan tidak yang tidak mau kelihatan budi, dan selalu hati-hati dalam berbuat bertindak dalam Bak basanggai diabu dingin, bak batanak ditungku pekerjaan yang sia-sia dan kurang mempunyai Bak taratik rang sembahyang, masuak sarato tahu, kalua sarato yang mengerjakan sesuatu dengan penuh ketelitian dan menguasai segala Bak galagak gulai kincuang, bak honjak galanggang yang berlagak pandai dalam sesuatu, tetapi yang sebenarnya kosong Bak ayam lapeh malam, bak kambiang yang kehilangan pedoman hidup serta pegangan, berputus asa dalam Bak balam talampau jinak, gilo maangguak tabuang aia, gilo mancotok kili yang mudah dipuji sehingga kalau telah dipuji bisa terbuka segala Bagai kabau jalang kareh hiduang, parunnyuik pambulang tali, tak tantu dima yang keras kepala tak mau menerima nasehat orang lain, sedangkan dia sendiri tak memahami tentang Bak umpamo badak jantan, kuliek surieh jangek lah luko, namun lenggok baitu yang tidak tahu diri, sudah tua disangka muda, ingin kembali cara yang Bak ma eto kain saruang, bak etong kasiak persoalan yang tidak berujung berpangkal dan tidak ada keputusannya dalam Barundiang siang caliak-caliak, mangecek malam dengan penuh hati-hati dan jangan menyinggung orang Bak manungkuih tulang didaun taleh, bak manyuruakan durian perbuatan jahat walaupun bagaimana dia pandai menyembunyikannya, lambat laun akan diketahui orang lain Bilalang indak manjadi alang, picak-picak indak jadi kuro-kuro. Walau disapuah ameh lancuan, Kilek loyang kan tampak penipuan yang dilakukan dan ditutup dengan kebaikan, dia akan kelihatan juga Bak mandapek durian runtuah, bak mandapek kijang yang mendapat keuntungan dengan tiba-tiba, yang tidak dikira pada Bagai sipontong dapek cicin, bak mancik jatuah yang diperdapat sedang orang yang bersangkutan lupa dari mana asal mulanya,dan menjadikan dia lupa Bak kabau dicucuak hiduang umpamo langgau di ikua yang selalu menurut kemauaan orang lain, tanpa mengeluarkan pendapat Bak mamaga karambia condong, bak ayam baranak seseorang yang tidak dapat dimamfaatkan dan berfaedah bagi dirinya, tetapi menguntungkan kepada orang Bak mangantang anak ayam, umpamo basukek baluik masyarakat karena kurang keahlian sulit untuk disusun dan Bak mahambek aia hilia, bak manahan gunuang suatu pekerjaan berat yang harus dikerjakan bersama, dikerjakan sendirian, dan tidak mempunyai keahlian pula tentang Bak mancari jajak dalam aia, bak mancari pinjaik dalam sesuatu yang mustahil didapat, walaupun sesuatu itu Bak manatiang minyak panuah, bak mahelo rambuik dalam pekerjaan yang dikerjakan dengan hati-hati dan teliti, karena memikirkan Bak aia didaun kaladi, bak talua diujuang yang sulit menjaganya dalam pergaulan, kalau hilang atau jatuh hilang semua harapan, seperti kehilang budi dari Bak manggadangkan anak ula, umpamo mamaliharo anak yang didik dari kecil dengan ilmu pengetahuan, tetapi kelak setelah dia besar dibalas dengan perbuatan yang Bak aia jatuah ka kasiak, bak batu jatuah ka persoalan yang diajukan, tetapi dilupakan buat selamnya, yang seharusnya perlu lu ditekel dengan Bak bagantuang di aka lapuak, bak bapijak didahan yang mengantungkan nasib pada orang yang sangat lemah ekonomi dan Bak ayam indak ba induak, umpamo siriah indak ba masyarakat atau anak-anak yang tidak ada yang akan memimpin atau Bak malapehkan anjiang tasapik, bak mangadangkan anak yang ditolong dengan perbuatan baik diwaktu dia dalam kesempitan tetapi setelah dia terlepas dari kesulitan, dia balas dengan Bak api didalam sakam, aia tanang yang mempunyai dendam diluar tidak kelihatan, tetapi setelah terjadi kejahatan saja baru Bak tapijak dibaro angek, bak cando lipeh yang sifatnya tergesa-gesa, berbuat tanpa memikirkan Bak maungkik batu dibancah, bak manjujuang kabau pekerjaan yang sukar dikerjakan, dan kalau dikerjakan menjadi sia-sia, bahkan menimbulkan Baban barek singguluang batu, kayu tapikua pekerjaan yang dikerjakan tetapi tidak ada keuntungan materil yang diharapkan sosial95. Bak kudo palajang bukik, umpamo gajah paangkuik pekerjaan bersama-samalah seorang dari orang yang berjasa dalam pekerjaan itu tidak diberi penghargaan Bak banang dilando ayam, bak bumi diguncang kerusuhan dan kekacauan yang timbul dalam suatu masyarakat yang sulit untuk Bak baluik di gutiak ikua, bak kambiang tamakan yang mempunyai sifat dan tingkah laku yang kurang sopan dan tidak memperdulikan orang lain yang tersinggung karena Babana ka ampu kaki, ba utak ka pangka yang mudah tersinggung dan mudah berkelahi karena hal Baumpamo batuang tak bamiyang, bak bungo tak yang tidak mempunyai sifat malu dalam hidup, baik laki -laki dan Basilek dipangka padang, bagaluik diujuang karieh, kato salalu baumpamo, rundiang salalu petitih, mamang, bidal, pantun dan gurindam Adat Minang Kabau, selalu mempunyai arti yang tersurat dan tersirat berkias.101. Bakato sapatah dipikiri, bajalan salangkah madok yang akan dikatakan hendaklah dipikirkan lebih dahulu, sehingga perkataan itu tidak menyinggung orang Bajalan paliharolah kaki, maliek paliharolah adat berjalan dan melihat, bahkan setiap gerak dan perilaku hendaklah diawasi, jangan sampai merussak perasaan orang Bukik putuih rimbo kaluang, dirandang jaguang dihanggusi. Hukum putuih badan tabuang, dipandang gunuang yang berpantun diwaktu dia akan menjalani hukuman karena melawan penjajah Camin nan tidak namuah kabua, palito nan tidak kunjuang Adat/Syarak di Minangkabau bagaimanapun tetap dicintai dan dihormati oleh masyarakatnya105. Cadiak jan bambuang kawan, gapuak nan usah mambuang lamak, tukang nan tidak mambuang pergaulan hendaklah bisa mempergunakan semua orang, jangan dengan jalan bertindak sendiri, walaupun cukup mempunyai Condong jan kamari rabah, luruih manantang barieh pergaulan hendaklah mempunyai pendirian yang kokoh, dan selalu dijalan yang Cupak basitalago panuah, undang maisi kandak, bak kain pambaluik tubuah, paralu dipakai tak buliah dan Syarak di Minangkabau adalah dua ajaran yang mutlak dipakai dan Capek kaki ringan tangan, capek kaki indak panaruang, ringan tangan bukan pemuda-pemudi yang terpuji dan dikehendaki oleh Adat dan agama di Minangkabau, yakni tangkas dan kesatria tetapi tidak melampaui Cadiak malam biguang siang, gilo maukia kayu yang panjang angan-angan, tetapi satupun tak dapat dikerjakannya, rencana tinggal rencana, mempunyai sifat Cancang tadadek jadi ukia, kuah talenggang ateh pekerjaan yang tidak terduga salah melaksanakannya, tetapi karena keahliannya dapat menjadi Cinto banyak parisau ragu, budi manunggu di ulemu, paham babisiak didalam seseorang yang selalu mengelamun, tetapi tak berani melahirkan maksud Caliak anak pandang minantu, mato nan condoang ka nan ibu/bapak hendaklah mencari menantunya yang sesuai dengan Calak-calak ganti asah, pananti tukang manjalang datang, panunggu dukun manjalang yang dapat bertindak sementara tenaga yang diharapkan dan ditunggu datang, memberikan pertolongan pertama 114. Cabua samo dibuang, usua samo kita harus menjauhi perbuatan cabul, dan selalulah mempergunakan informasi dengan Dek ribuik rabahlah padi, dicupak datuak tumangguang, hiduik kalau tidak babudi, duduak tagak kamari yang tidak berbudi pekerti yang baik maka hidupnya dalam masyarakat serba susah dan sukar mendapat Dicancang pua manggarik membikin malu semua keluarga merasa Dimudiak tubo dilapeh, dihilia lukah mananti, ditanggah jalo takambang, dilua parangkok pekerjaan dalam masyarakat, atau suatu persoalan yang tidak dapat mengelakan diri dari Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang tabao-bao, lah tuo tarubah tido, sampai mati manjadi pekerjaan yang dibiasakan mengerjakannya semenjak kecil baik atau buruk, sukar untuk merobahnya, bahkan sampai mati tetap akan merupakan Dimano kain kabaju, diguntiang indaklah sadang, lah takanak mangko diungkai, dimano nagari namuah maju, Adat sajati nanlah hilang, dahan jo rantiang nan suatu negri di Minangkabau, tidak akan dapat dicapaidengan baik, kalaukiranya ajaran Adat diamalkan tidak sepenuh hati, atau tinggal Dalam aia buliah diajuak, dalam hati siapo bisa mengetahui yang lahir, yang bathinnya dalam hati manusia hanya Tuhan yang Dimano bumi dipijak, disinan langik dijunjuang, dimano sumua dikali disinan aia disauak, dimano nagari diunyi disinan Adat Adat Minangkabau dapat diamalkan dimana saja, asal pandai menyesuaikan diri dengan masyarakat yang kita Darah samo dikacau, dagiang samo dilapah, tanduak samo penggangkatan atau penobatan suatu jabatan didalam Adat seperti melantik Dihannyuik ka aia dareh, dibuang katah segala sifat-sifat yang jelek dan meninggalkan segala perbuatan yang tercela, tidak ingin mengulang Dibaok ribuik dibaok angin, dibaok pikek dibaok langgau, muluik jo hati kok balain pantangan Adat dimulut lain dihati, tidak sesuai kata dengan perbuatan adalah larangan dalam Adat Dikaji Adat nan ampek, itu pusako tanah Minang. Nak tuah cari sapakaik, nak cilako bueklah teguh dan kuat, bercerai dan berpecah belah adalah kelemahan dan Ditiliak duduak hukum Adat, ateh bainah nan duo baleh. Sarintiak kudarat jo iradat, dikurasai soko mangko nyo memahami dan mendalami ajaran Adat dan filsafatnya perlu menghendaki ketekunnan dan mau memahami arti yang Diatua cupak nan duo, dikaji kato nan ampek, dalam tambolah tasuo, paham disinan mangko untuk mendalami ajaran Adat dan filsafatnya jangan hanya sekedar menangapi arti lahir kata, tetapi perlu dipahami arti yang tersirat Dibilang kato nan ampek, partamo kato pusako, sanang hati santoso tampek, disinan ado raso itu baru dapat dirasakan hasilnya apabila pembangunan dibidang kesejahteraan hidup dan tempat kediaman telah cukup dan Dubalang kato mandareh, pagawai kato basipaik, antaro masin jo padeh, disinan raso mangkonyo dibandingkan ajaran Adat Minangkabau dengan Adat Adat lain, maka disana baru jelas nilainya yang Dek rajin pandai nan datang, dek malu buruak tasuo, hari pagi mananti patang, insyaflah diri dengan didalam hidup, muda akan menjadi tua, tua akan kembali kepada asalnya yakni kembali kepada Deta batiak basaluak timbo, pakaian bangsawan rang di Minang. Dek cadiak niniak nan baduo, dituka bantuak deta yang baik yang dapat diamalkan dalam pergaulan hidup, menjamin hubungan baik sesama angota masyarakat yang datang dan yang Dibukak buhua deta datuak, disamek kain saluak timbo. Kok gapuak lamak tak dibuang, dek pandai alam dalam pergaulan, pandai menyesuikan diri menimbulkan hubungan yang harmonis sesama anggota Dibaliak pandakian ado panurunan, dibaliak panurunan ado kesusahan ada kemudahan, dibalik penderitaan ada Ditiliak barieh jo balabeh, jo papatah pakaian rang panghulu. Supayo budi samo marateh, nak tantu ruweh jo budi diamalkan dalam pergaulan, dapat menentukan seseorang baik dan Didalam luhak nan tigo, untuak padoman dalam hiduik, kato kiasan didalamnyo, indaklah paham kok indak Adat Minangkabau banyak mengandung kiasan dan perumpamaan, tidaklah dapat dipahami kalau tidak benar Dimaso tuo mangucambah, bukanlah tuo manyularo, sungguah kasumba alah merah tibo disago nan nyato sumber pepatah budi merah sago jadi pilihan, walaupun ada yang merah selain dari Dimano asa titiak palito, dibaliak telong nan batali, dari mano asa niniak moyang kito iyo dilereang gunuang Minang asal mula keturunannya ialah dilereng gunung merapi Pariangan Padang Diagak mangko diagiah, dibaliak mangko pekerjaan yang akan dikerjakan hendaklah dipikirkan semasak-masaknya, dan buatlah rencana Elok baso tak katuju, baik baso tak yang kurang perhitungan dalam pergaulan terlalu royal dengan Elok diambiak jo etongan, buruak dibuang jo Adat setiap yang tidak baik, dibuang baik-baik dengan perhitungan dan musyawarah, begitupun yang baik perlu diambil dengan Elok sairiang jo juru mudi, elok saiyo jo sakato, kok pandai bamain budi, nan lia jinak pergaulan dilengkapi dengan budi yang baik dan tinggi, segala kesukaran dapat Elok nan tidak mangalua, gadang nan indak yang tidak berani mengeluarkan pendapatnya dalam Elok bak karabang talua itiak, eloknyo tabuang juo, indak babaliak naik pandai dan cerdik, tetapi tidak mempergunakan kepandaiannya dan kecerdasan untuk kepentingan orang Elok tungkuih tak barisi, gadak agak tak yang lagaknya seperti orang pandai terlalu jelimet tetapi tidak Elok nagari dek panghulu, elok tapian dek nan mudo, elok masajik dek tuanku, elok rumah dek bundo suatu negari karena pimpinannya, begitupun Masjid, tepian karena pemuda pemudi yang tinggi Faham insyaf faham nan haniang, faham sangko didoroang yang sungguh datang dari hati akan menimbulkan kecintaan untuk berbuat Faham sak barisi antah, faham waham bambao karena kurang keinsyafan, ia akan membawa kepada kelalaian dalam suatu pekerjaan yang Faham yakin ulemu tatap, ujuik satu pangang akan membawa ketetapan hati, dan tekun menghadapi sesuatu Faham arieh balawan banyak, faham cadiak maangan faham yang terlalu arief menimbulkan sak wasangka, dan cerdik yang tidak dengan pengetahuan akan selalu merugikan diri Faham waham mambao lalai, faham mati mangunyah membawa kelalaian, cemburu buta merugikan diri Gadang ombak caliak kapasianyo, gadang kayu caliak seseorang jangan dari pakaiannya, tetapi nilailah dari pengetahuannya dan budi Gadang buayo dimuaro, gadang garundang akan berkuasa dalam lingkungan dan bidangnya Gadang sendok tak mambao, gadang suok tak manganyang, gadang antak indak yang besar bicara takabur dan sombong, biasanya tidak sebesar apa yang dibicarakannya yang dapat Gadang tungkuih tak barisi, gadang galogok tak yang berlagak sombong dan angkuh biasanya dia kurang mempunyai rasa Galogok kuciang kanaiak, bak mancik palajang yang senantiasa tergesa-gesa dalam setiap pekerjaan, tetapi hasilnya sangat Gadang tungkuih tak barisi, tungkuih elok pangabek yang bertampang pandai dan pintar, tetapi sebenarnya isi kosong dari segala-galanya157. Gadanglah aia banda baru, nampak nan dari mandi angin. Elok nan usang dipabaru, pado mancari ka nan pada mencari sesuatu yang baru, lebih baik memelihara dan memperbaiki yang telah Gadiang tak ado nan tak ratak, tak ado mingkudu nan tak tersalah dan lupa itu adalah sifat bagi manusia, kecuali yang qadim hanya sifat Gadang jan malendo, panjang jan menjadi orang yang memegang kekuasaan jangan berbuat sekehendak Gadang kayu gadang bahan, ketek kayu ketek dalam masyarakat, baik berkorban dan bekerja sesuai dengan kemampuan kita Gadang agiah baonggok, ketek agiah pembahagian dalam bersama hendaklah disesuaikan dengan hasi yang Gayuang basambuik, kato bioso bajawab, himbau orang lain hendaklah dibalas dengan kebaikan dengan ikhlas dan Gabak dihulu tando kahujan, cewang dilangiek tando suatu alamat dan tanda-tanda menunjukkan mara bahaya akan datang, atau kerusuhan akan Garuih tak namuah hilang walau nan luko lah sambuah kejahatan yang dibuat seseorang yang sulit dilupakan oleh orang Geleang kapalo bak sipatuang inggok, lonjak bak labu yang talen dan gagah yang dibuat-buat karena sombong dan Gadang maimpok, panjang malindieh, laweh nak seseorang berkuasa yang ingin memperbudak orang lain dalam segala Guruah patuih panubo limbek, pandan tajamua disubarang, tujuah ratuih carikan ubek badan batamu mangkonyo yang sakit karena cinta dan rindu kepada sesuatu atau kepada seseorang, dia akan sembuh kapan dapat bertemu atau tercapai yang Gadih panagak ateh janjang, gadih pancaliak bagi seorang anak gadis di Galundi disawah ladang, sarik indak babungo lai, budi kalau nampak dek urang, hiduik indak baguno laki-laki atau perempuan kalau budi telah kelihatan dalam pergaulan, sulit untuk dipercaya buat Gilo dimabuak bayang-bayang, gilo maukia kayu yang selalu hidup dalam khayalan tetapi tak mau Galang dicinto galang buliah, niaik sampai cinto yang memperoleh nikmat yang selama ini menjadi Habih sandiang dek bagesoh, habih miyang dek bebas antara muda dan mudi, akan menghilangkan rasa malu antara dua insan yang berlainan Habih bisa dek biaso, habih gali dek yang dilarang oleh adat dan syarak akan merupakan kebiasaan mengerjakannya, kalau rasa malu telah hilang dari diri Hati gajah samo dilapah, hati tunggau samo social dalam hidup bergaul, harus melaksanakan pembahagian keuntungan dengan adil melihat kepada keuntungan yang diperoleh sesuai dengan usaha Hawa nan pantang karandahan, nafasu nan pantang itu seperti lautan tak penuh karena air dan Hanyuik sarantau sagan badayuang, karano tidak mambao galah. Kanan jo kiri tak malenggong, mudharat mamfaat tak dalam pekerjaannya tidak memikirkan kerugian dan kesakitan orang Hati ibo mambao jauah, sayang dikampuang ditinggakan, hati luko mangkonyo sambuah, tacapai niaik jo yang rajin berusaha untuk mencapai cita-citanya, dia belum merasa puas kalau belum dapat Hujan batu dikampuang kito, hujan ameh dikampuang urang, walau bak mano misikin misikin awak, bacinto juo badan nak seseorang kepada kampung halaman tumpah darahnya, walau senang badan dirantau orang namun kampung teringat juga179. Harok diburuang tabang, punai ditangan yang mengharapkan sesuatu yang belum tentu didapatnya, tetapi dia telah membuang apa yang Hari sahari diparampek, hari samalam yang pandai mempergunakan waktu dalam Hutang lansai dek babaia, ketek utang dek wajib dibayar, dan dia akan bertambah kecil kalau tetap diangsur Hulu baiak pandai batenggang, hulu malang salah akan bahagia kalau pandai bertengang dalam hidup, tetapi bahaya mudah terjadi kalau tidak mempunyai Haniang saribu aka, pikia palito yang tenang dalam menghadapi kesulitan akan mudah mengatasi kesulitan karena pikiran itu pelita Hukum jatuah sangketo sudah, dandam habih kasumat perdamaian dalam Habih dayo badan talatak, habih paham aka sejauh kemampuan yang ada pada kita dalam Hilang raso jo pareso, habih malo jo sopan, hewan babantuak raso pareso telah lenyap dari seseorang, walaupun hilang sendirinya, bukan disebut manusia lagi, tetapi hewan yang berbentuk Hari baiak dibuang-buang, hari buruak yang senang tiasa membuang waktu yang baik, dan memakai waktu yang banyak untuk hura Iduik batampek, mati bakubua, kuburan hiduik dirumah tanggo, kuburan mati ditangah harus mempunyai tempat kediaman, dan kalu mati perlu Inggok mancakam batang, tabang manumpu masyarakat dari suatu negeri kenegeri lain, diperlukan penyesuaian diri dengan masyarakat yang Ingek-ingek sabalun kanai, bakulimek sabalun bergaul perlu ada kehati-hatian jangan sampai berbuat Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tidak buliah harus dijaga jangan sampai tergelincir, dan kemudian harus dijaga jangan sampai patah, karena kedua-duanya menjadikan karam seseorang dalam kehidupan dan kehilangan Isi kulik umpamo lahia, gangam arek pagangan kata dengan perbuatan, dan itulah yang harus diamalkan didalam Indomo di Saruaso, Datuak Mangkudun di Sumaniak, sabab anak jatuah binaso, ibu bapak nan kurang dan kesesatan seorang anak adalah disebabkan kelalaian kedua orang ibu Ilang tak tantu rimbonyo, hanyuik tak tantu persoalan yang tidak tentu penyelesaiannya dan hilang begitu Jalan dialiah dek rak lalu, cupak dipapek dek rang tidak disadari kebudayaan asli kita dipenggaruhi oleh kebudayaan dan adat istiadat Janji biaso mungkia, titian biaso agar jangan mudah berjanji dengan seseorang, hendaklah dikuatkan kata-kata Jan dicampuakan durian jo antimun, jan dipadakekkan api jo hati-hati terhadap pergaulan muda mudi, karena pergaulan bebas akan mengakibatkan rusaknya moral antara Jan taruah bak katidiang, jan baserak bak yang akan dikatakan hendaklah dipikirkan terlebih dahulu, karena lidah tidak bertulang, membicarakan orang Jauah nan buliah ditunjuakkan, dakek nan buliah bukti dan keterangan yang dapat dikemukakan dan ditunjukkan dengan Jalan pasa nan kadituruik, labuah goloang nan kita berbuat dan bertindak atas kebenaran dan menurut undang-undang yang Jatuah mumbang jatuah kalapo, jatuah bairiang kaduonyo. Rusak adaik hancua pusako habih kabudayaan nan tidak hati-hati dan tidak dibina dan dikembangkan kebudayaan asli Adat Minangkabau hancurlah kebudayaan asli Jikok panghulu bakamanakan, maanjuang maninggikan. Pandai nan usah dilagakkan manjadi takabua dan kepintaran jangan dibanggakan karena mengakibat hati menjadi takbur Jauah cinto mancinto, dakek jalang kekeluargaan yang tak kunjung habis, walau jauh dimata tapi dekat Jangek suriah kuliklah luko, namun lenggok baitu yang tidak tahu diri walaupun dia telah jatuh hina karena perbuatannya, tetapi dia tetap membanggakan Jan disangko murah batimbakau, maracik maampai pulo, jan disangko murah pai marantau, basakik marasai dirantau orang tidaklah semudah hidup dikampung halaman tempat kita dilahirkan, karena jauh handai Jauah bajalan banyak diliek, lamo hiduik banyak berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak Kuaik rumah karano sandi, rusak sandi rumah binaso, kuaik bangso karano budi, rusak budi hancualah suatu bangsa akan ditentukan oleh kepribadian bangsa itu sendiri. Kalau budi bangsanya telah hancur, akibat kehancuran bangsa itu Kilek baliuang lah ka kaki, kilek camin lah ka perbuatan dan perkataan yang telah difahami maksud dan Kalau hari lah paneh lah lupo kacang jo jasa baik orang lain yang pernah menolong kita, tetapi kapan kita telah mendapat kesenangan atau yang dicitakan Kalau karuah aia di hulu sampai ka muaro karuah umumnya keturunan menentukan corak dan kelakuan yang pernah dimiliki oleh ibu Kalau kuriak induaknyo rintiak bapak yang baik akan melahirkan anak-anak yang baik pula dan Kasingka talalu ampang, kapitungguah talampau yang memiliki pengetahuan serba tanggung sehingga tidak dapat Kato iduik banyawa iduik, kato mati keterangan yang diberikan ternyata ada kebenarannya, dan suatu keterangan yang tidak terbukti Kuaik katam karano tumpu, kuaik sapik karano pekerjaan atau kewajiban yang dikerjakan karena terpaksa, bukan karena Ka bukik samo mandaki kalurah samo pekerjaan yang dikerjakan secara bersama dan didorong oleh Kasuri tuladan kain, kacupak tuladan pekerjaan begitupun tingkah laku dan peranggai yang dapat dicontoh oleh orang Kacak langan lah bak langan, kacak batih lah bak yang baru saja mendapatkan suatu nikmat tetapi senantiasa dipergunakan dengan hati bangga dan Kalau tasungkuik pado nan tinggi, jikok basanda pado nan perbuatan hendaklah dilandaskan kepada Agama, Adat dan Undang-Undang Kato panghulu manyalasai, mandareh kato dubalang. Adaik kok kurang takurasai, dunia manjadi Adat Minangkabau yang sejati kalau tidak diamalkan oleh masyarakatnya, hilanglah budi didalam Kalau dek pandang sapinteh lalu, banyak pahamnyo tagaliciak, pandai tak rago dek ba guru, salam tak sampai pado Adat tidak dapat dipahami, apalagi untuk diamalkan kalau sekiranya hanya dengan mendengar pepatah petitih, tampa Katiko taimpik nak diateh, katiko takuruang nak dilua, bajalan baduo nak ditangah bajalan surang nak ini mengandung arti bagaimana sulitnya memimpin masyarakat yang jiwanya sangat kritis dan Kahilia jalan ka Padang, ka mudiak jalan ka Ulakan, kok musuah indak dihadang, tasuo nan indak ba mau bermusuhan dalam hidup bermasyarakat tetapi kalua datang dengan tiba-tiba tidak pula Kahilia jalan ka Sumani, sasimpang jalan ka Singkarak, saukua mangko manjadi, sasuai mangko hendaklah dengan musyawarah untuk mufakat. Satu pendapat dan satu Kaduo kato mufakat, sakato urang kasadonyo, elok sapahan sahakikat, santoso kito pendapat dan satu gerak, satu tujuan akan melahirkan kesentosaan dan kebahagiaan dalam Kaampek kato kamudian, patuik bana kato dicari, taruah naraco jo katian, paniliak langgam nan diri manusia yang berpengetahuan dan diamalkannya, ada neraca yang menentukan baik dan Kato rajo kato basahajo, kato titah kato balimpahan, dari duo capailah tigo, jangan sakali manusia perlu mempunyai cita-cita yang tinggi dan mulia, tetapi harus dicapai dengan cara ber Kato panghulu manyalasai, kato alim kato hakikat, talamun patuik kito kakeh, lahia jo bathin nak penggalian adat dan agama Islam secara mendalam , sehingga lahir dan bathin dapat Kato bapak kato panggaja, kato kalipah dari mamak, mujua indak dapek kito kaja, malang tak dapek kito tak dapat dikejar-kejar, begitupun mara bahaya dan musibah tidak kuasa manusia Kato guru kato batuah, kato saudaro paringatan, kuncilah bathin jan taruah, budi nan jan sampai bathin menyimpan rahasia seseorang, menjadikan orang yang teguh ini mulia Kato parampuan kato manuruik, mangambiak hati suami, labiahkan rusuah jo takuik, jarek sarupo jo hati jangan kelihatan, takut paham tergadai, hati-hati dalam berbicara karena banyak musuh dalam Kato adaik pahamnyo aman, malangkapi rukun dengan syarat, kalau elok pegang padoman, santoso dunia jo adat dan agama Islam kalau benar-benar diamalkan, menjamin keselamatan dunia Koroang kampuang didalam jurai, baitu limbago sajak dahulu, dunialah lamo inyo pakai, raso pareso nyolah yang tua harus dihormati, karena ketuaannya dia telah banyak merasakan pahit manis dalam Kalau adaik dalam nagari, bulek sagiliang picak satapiak, sabarek saringan kasadonyo Urang mulia dalam nagari, muluik manih basonyo baiak, sakati limo nilai dalam pandangan adat terletak pada budi baik dan indah bahasanya Karano indak mambao galah, mananti takadia kasamonyo, mudarat mufaat tak dikana, alamaik binaso kita dalam hidup bergaul memikirkan mudarat dan mamfaat, agar sentosa hidup bersama. Kalau tidak dipikirkan alamat hidup akan Kato manti kato bahubuang, kato dubalang kato mandareh. Jauhari pandai manyambuang, nan singkek buliah jauhari bijaksana pandai mencari jalan keluar dalam suatu kesulitan yang datang secara Kiniko coraklah barubah, alam mardeka lah tabantang, sadang manggali kasajarah usahokan galian dek telah tercapai, kita harus menggali sejarah kebudayaan bangsa secara Kok alah sampai di hulu, balunlah pulo sacukuiknyo. Dek kokoh niniak nan dahulu kunci nan limo moyang di Minangkabau pemikirannya jauh memandang kedepan untuk masa anak cucu, dengan mempergunakan panca indra yang Kito di alam Minangkabau lah patuik tasintak pulo, katiko balun talampau elok dirunuik sitambo masanya sekarang kita mengali dan mengembangkan adat Minangkabau sebagai rangkaian dari kebudayaan Kauak indak sahabih gauang, awai indak sahabih raso, paham pahamnyo nan tak lansuang, batuka tujuan Minangkabau selama ini tidak pernah mendapat pengalian dan pembinaan, akibatnya banyak orang salah pengertian tentang tujuan adat Kalau pai tampak pungguang, jikok babaliak tampak pergi hendaklah memberi tahu, jika kembali hendaklah memberi Kalau indak pandai bakato-kato, bak alu pancukia duri, kalau pandai bakato-kato bak santan jo yang tak pandai berbicara secara baik, sama dengan alu pencongkel duri tetapi kalau pandai umpama santai dengan Kato papatah caro Minang, patitiah luhak nan tigo. Nan turun dari Parpatiah nan sabatang, manjadi kato adat Minangkabau yang disusun oleh Dt. Parpatih nan Sabatang, merupakan ajaran yang dapat mengikuti perkembangan Kito nan bukan cadiak pandai, ulemu di Tuhan tasimpannyo. Kok senteang batolong bilai tandonyo kito samo dijumpai kekilafan dan kesalahan tolong maaf dan betulkan, karena khilaf itu sifat manusia, tandanya kita orang satu Kito nan bukan cadiak pandai, hanyo manjawek pituah dari guru. Pituah guru nan dipakai, nak jadi paham jo guru dan pelajaran yang diajarkannya kepada murid, adalah menjadi pedoman dalam Kalau ketek dibari namo, urang gadang dibari gala, nak tapek adaik jo limbago, faham adaik nak nyato dapat mendalami ajaran adat kita akan mendapatkan mutiara yang berharga didalamnya yang berguna untuk hidup bergaul dalam Kaluah kasah papek nan ampek, sarato anggota katujuahnyo, panca indra manangguangkan, batang tubuah perbuatan tanpa pemikiran dan pertimbangan akan menimbulkan penyiksaan terhadap bathin kita Kalau balaia banakodoh, jikok bajalan jo nan suatu pekerjaan hendaklah dengan yang ahlinya, memasuki suatu negeri hendaklah dengan orang yang Kuaik dari paga basi, kokoh nan dari paga yang paling kokoh ialah pagar sesuatu dengan budi yang Kato sapatah dipikiri, bajalan salangkah madok semasak-masaknya apa yang akan kita sampaikan kepada orang lain sehingga tidak menyinggung Karantau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu, dirumah baguno merantau kenegeri orang, cari ilmu pengetahuan, serta cari mata penghidupan, untuk kemudian dibawa dan dikembangkan dikampung Kasiah sayang dapek dicari, tampek hati jarang mencari istri paling mudah, yang sulit mencari istri untuk menjadi teman sehidup Kalauik riak maampeh, kapulau riak mamutuih, kalau mangauik iyo bana kameh, kalau mancancang iyo bana pekerjaan yang kita kerjakan, begitupun pengetahuan yang kita pelajari jangan patah Kalau tali kaia panjang sajangka, lauik dalam usah pengetahuan baru seujung kuku jangan dicoba mengurus pekerjaan yang Kulik maia ditimpo bathin, bathin ditimpo galo-galo, dalam lahia ado ba bathin, dalam bathin bahakikat adat Minangkabau bukan sekedar lahiriyah, tetapi banyak mengandung arti dan makna yang tersirat, yang menuju kepada mental Kacimpuang pamenan mandi, rasian pamenan itu kebanyakan sesuatu yang terangan-angan diwaktu Lain geleang panokok asiang kacundang seseorang atau suasana yang menunjukkan tanda-tanda akan terjadi sesuatu yang tak Lah samak jalan kapintu, lah tarang jalan suami yang tidak kenal lagi pada tugasnya sebagai mamak dari kemenakan, tetapi semata tahu kepada si istri Limpato batang sitawa, digulai cubadak mudo, lah biaso kito tasalah, karano pangana indak sakali dan kesalahan adalah sifat seorang manusia, karena pemikirannya tidak secara Lauik gadang kalau dihadang, sadiokan sampan jo didunia mangupalang, sagalo karajo kamari Limpapeh rumah nan gadang, umbun puruik pegangan wanita di Minangkabau adalah merupakan tiang kokoh diatas rumah tangga dan nageri, dan kunci tentang kebaikan dan keburukan suatu Lauik banyak nan sati, rantau banyak nan pergi berjalan kerantau orang hendaklah pandai menyesuaikan diri dalam Lah bacampua lamak jo galeme, indak babedo sadah jo suatu masyarakat tidak ada lagi batas-batas dalam pergaulan menurut norma adat dan Lahia jo bathin saukuran, isi kulik umpamo yang baik dan jujur sesuai kata dan Labuah luruih jalannyo pasa jan manyipang suok jo aturan dan undang-undang dan sudah cukup norma adat dan agama, jangan menyimpang dari Mumbang jatuah kalapo jatuah, indak babedo yang bernyawa akan menemui ajalnya baik tua ataupun muda, kecil dan Malabihi ancak-ancak, mangurangi pekerjaan hendaklah pertengahan, jangan berlebih-lebihan, begitupun dalam tingkah dan Mukasuik hati mamaluak gunuang, apo dayo tangan indak yang mempunyai cita-cita tinggi, tetapi tidak ada kemampuan untuk Mancabiak baju didado, manapuak aia yang berbicara tetapi tidak disadarinya bahwa dia telah memberi malu diri dan keluarganya Malakak kuciang didapua, manahan jarek seseorang yang tidak baik yang dilakukan kepada keluarga Mancari dama ka bawah rumah, mamapeh dalam keuntungan kedalam lingkungan anak kemenakan Mairikkan galah jo kaki, manjulaikan aka bakeh bagayuik, malabiahkan lantai bakeh yang ingin menjadikan orang lain tersalah, dengan jalan anjuran dan Mandapek samo balabo, kahilangan samo social dan kerja sama yang baik yang harus diamalkan dalam Manyauak di ilia-ilia, bakato dalam masyarakat, begitupun dirantau orang hendaklah merendahkan Mancaliak jo suduik mato, bajalan di rusuak yang telah merasa malu, karena perbuatan yang tidak benar telah diketahui Mancaliak tuah ka nan manang, maliek contoh ka nan sudah, manuladan ka nan kita melihat hasil yang baik dan dapat pula kita laksanakan, yakni yang telah positif Mamakai hereang jo gendeang, mamakai raso jo yang memakai perasaan malu dan mempunyai kesopanan yang Muluik manih talempong kato, baso baiak gulo yang berbicara dengan lemah lembut dan baik susunan Maliang cilok taluang dinding, tikam bunuah padang badarah. Ibo di adat katagiliang turuikkan putaran asli jangan sampai hilang, sesuaikan diri dan aturan adat beradat serta istiadat dengan Malu batanyo sasek dijalan, sagan bagalah hanyuik yang tidak mau bertanya tentang suatu pekerjaan yang tidak/belum dikerjakan. Karena ajaran adat itu pada umumnya berkiasan, tidak mudah dipahami tanpa mengetahuinya akan mengalami Minangkabau dahulunyo, adaiknyo tuah disakato, kalau dipandang kato-kato, dipahamkan makonyo nyato, didalami Maniah nan jan lakeh di raguak, pahik nan jan lakeh di pelajaran dan pengetahuan dari orang lain pikirkan dahulu semasak-masaknya, benar atau Mati harimau tingga balang, mati gajah tingga mati hendaknya meninggalkan jasa yang baik untuk anak dan keluraga seta Mati samuik karano manisan, jatuah kabau dek lalang manusia itu banyak terpedaya oleh mulut manis dan budi bahasa yang Marangkuah tungua ka dado, maraiah suatu ka suatu yang dirasakan oleh orang lain hendak dapat dirasakan oleh kita sendiri285. Mampahujankan tabuang garam, mampaliakkan rumah indak yang membukakan aibnya sendiri kepada oaring Manjujuang balacan dikapalo, mangali-gali najih yang senang membukankan aib orang Managakkan banang basah, manaiakkan banda yang menolong orang lain, sedang orang lain itu dipihak yang tidak Musang babulu ayam, musuah dalam yang berpurak menolong dan berpihak kepada kita, tetapi dia sebenarnya ingin mengetahui pendirian kita dan musuh Manusia manahan kieh, binatang Manahan yang sempurna selalu mengetahui kata-kata kiasan di Murah kato takatokan, sulik kato jo sangat mudah, tetapi sulit memelihara perkataan yang akan menyinggung perasaan orang Marabah sadundun jo balam, sikok barulang pai mandi, sambah sadundun jo salam, kato harok dalam pergaulan hidup, Tanya diberi kata berjawab, gayung Nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyo budi, nan indah iyo lah paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik, serta sopan Nak urang koto hilalang, nak lalu kapakan baso, malu jo sopan kok nyo hilang, habih lah raso jo sifat malu telah hilang dalam diri seseorang, hilang segala perasaan sopan Nan bungkuak dimakan saruang, nan bengkok dimakan sifat dan tindak tanduk yang tidak jujur dan benar, akan senantiasa ada ganjarannya hukum karma295. Nan luruih katangkai sapu, nan bungkuak katangkai bajak, satampok kapapan tuai, nan ketek kapasak suntiang, panarahan kakayu api, abunyo kapupuak ajaran adat tidak ada bahan yang tidak berguna, tidak ada orang yang tidak dapat Nan buto pahambuih lasuang, nan pakak pamasang badia, nan lumpuah pahunyi rumah, nan patah pangajuik ayam, nan bingguang kadisuruah-suruah, nan cadiak baobaiyo, nan kayo bakeh orang dapat dimamfaatkan, mulia hina, kaya dan miskin, sempurna, cacat, pandai dan bodoh. Sistim yang terdapat dalam adat Nan condoang makanan tungkek, nan lamah makanan adat manusia lemah harus dibimbing dan dibantu, lebih-lebih kaum wanita, yang qudrat hayatinya lemah dari kaum Nan landai batitih, nan condong baraiah, nan lamah didalam adat orang yang memperlakukan si lemah Nak mulia tapek-i janji, nak taguah paham ingin jadi orang yang dimuliakan selalu tepati janji, dan tidak suka membuka Nak tinggi naiak kan budi, nak haluih baso jo ditinggikan orang dalam masyarakat peliharalah budi, dan pakailah basa Nan salajang kudo balari, nan sahentak kuciang rumah adat yang menjadi kebanggaan Nan basasok bajarami, nan bapandan bapakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo ajaran adat Minang dan filsafatnya serta dapat diamalkan dalam pergaulan akan menggangkat martabat Nan tuo dihormati, nan ketek di sayangi, samo gadang baok menghormati orang tua, lebih-lebih ibu dan bapak dan orang tua umurnya dari kita, sayangi anak-anak, hormat menghormat sama Nan suku babuah paruik, korong kampuang didalam jurai, dek urang tuo lah lamo hiduik, dunialah lamo inyo orang tua dari kita umurnya, bukan tergantung kepada ilmu dan kepandaiannya saja, tetapi karena Nagari bapaga undang, kampuang bapaga buek, tiokmlasuang ba ayam gadang, salah tampuah buliah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya Niniak moyang di duo koto, mambuek barih jo balabeh, Bulek dek tuah lah sakato, nak tantu hinggo jo keputusan bersama yang telah dibuat oleh pemuka kita, oleh masyarakat dan sipembuat peraturan Nan barek samo dipikua, nan ringan samo adat selalu dianjurkan agar setiap pekerjaan yang baik dikerjakan secara Nan sakik iyolah kato, nan padiah iyolah rundiang. Dek tajam nampak nan luko,dek kato hati yang menyakiti lebih berbahaya dari pisau yang Nan sakik iyo lah kato, nan malu iyolah yang berbisa, sama dengan rasa seseorang yang tahu harga dirinya mendapat Nan mudo biaso bimbang, manaruah rambang jo ragu, kalau batimbo ameh datang, lungga lah ganggam nan kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita, akan menghilangkan kemurnian kebudayaan sendiri dan kehilangan Nan dikatokan kato pusako, iyolah kato undang-undang. Dek lamo tak namuah lupo manjadi padoman pagi jo orang Minang yang memahami ajaran yang terkandung didalam adatnya, tidak bisa diabaikan dan dilupakan, bahkan menjadi pegangan dan pedoman dalam hidup. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menurut sejarahnya, orang-orang asal suku Minangkabau dikenal sebagai pemikir dan ahli sastra yang terkenal. Sebut saja Sutan Takdir Alisjabana, Hamka, Abdul Muis, Marah Rusli dan Chairil Anwar yang karyanya masih sering kita dengar hingga saat ini. Karya-karya mereka menjadi bagian dari sejarah sastra Indonesia yang dominan di masa penjajahan hingga masa awal kemerdekaan. Budaya masyarakat Minang yang egaliter membuat mereka berani mengemukakan pemikiran dan pendapatnya. Pemikiran-pemikiran mereka sebenarnya tidak hanya terbatas pada sastra saja, namun juga pada ungkapan dan pepatah yang mereka pakai sehari-hari. Ungkapan dan pepatah itu mencerminkan kehidupan dari masyarakat Minangkabau itu bulan Oktober 2019 silam, saya pernah berbincang dengan teman kuliah yang merupakan seorang perantau asal Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia mengatakan, orang Minang selalu mengeluarkan kata-kata yang menganalogikan sesuatu atau mengibaratkan sesuatu. Biasanya yang dijadikan inspirasinya adalah alam sekitar tempat mereka tinggal. Bentang alam seperti persawahan dan pematang dijadikan sebuah analogi dalam sebuah ungkapan berikut misalnya, samo data sapematang jo sawah yang artinya “pematang tingginya sudah sama dengan sawah.” Ungkapan tersebut bermakna bahwa orang yang lebih muda sudah bersikap kurang sopan kepada orang yang lebih tua. Makna tersebut menyiratkan kehidupan orang Minang yang mengharuskan para pemuda taat dan menghormati para tetua. Relasi dengan alam tercurahkan dalam ungkapan dan pepatah. Sumber Cara berpikir orang Minang memang selalu menyertakan alam sekitar yang ia lihat sebagai inspirasi untuk memahami kehidupan. Pemikiran mereka tentang sesuatu akan sesuai dengan alam sekitar tempat mereka hidup. Hal itu tercermin dalam ungkapan satu ini, alam takambang jadi guru yang artinya “alam terbentang untuk dijadikan guru.” Maknanya ialah bahwa alam sekitar harus kita jadikan pembelajaran kehidupan. Ilmu tidak harus didapatkan dari jalur formal saja, tetapi dengan memahami alam sekitar juga dapat memberikan kita ilmu yang dalam kehidupan masyarakat Minangkabau diwariskan secara turun temurun lewat media obrolan dari mulut ke mulut, generasi ke generasi. Nilai-nilai yang terkandung dalam ungkapan itu menjadi pegangan bagi orang Minang dimana pun ia berada. Salah satu contohnya adalah ungkapan atau pepatah yang menjadi dasar budaya merantaunya orang bujang dahulu, di kampuang baguno balun yang artinya “laki-laki merantaulah dulu agar di kampung menjadi lebih berguna.” Kalimat tersebut bermakna bahwa seorang pemuda laki-laki alangkah baiknya atau malah diharuskan untuk pergi dari kampung halamannya, merantau ke daerah lain, mencari ilmu setinggi-tingginya dan jika sudah cukup ilmunya kembalilah ke kampung halaman dan aplikasikan ilmu yang didapat untuk membangun kampung halamannya menjadi jauh lebih baik. Pepatah tersebut biasanya diberikan oleh ayah/mamak kepada anak/kemenakannya yang sudah cukup umur dan dianggap dewasa. Bahkan untuk kehidupan di luar kampung halaman pun, orang Minang masih dibekali dengan sebuah ungkapan atau pepatah. Dimana bumi dipijak disinan langik dijunjuang yang artinya “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.” Maknanya ialah orang Minang harus bisa beradaptasi dengan adat istiadat setempat di wilayah yang yang mereka datangi dalam perantauan. Pepatah tersebut bisa dibilang sudah populer dan menjadi pegangan bagi perantau asal Minangkabau untuk meraih kesuksesan di wilayah masih banyak lagi ungkapan dan pepatah dari masyarakat Minangkabau yang mengandung pesan kehidupan. Jika ditelusuri, sebenarnya pepatah seperti, esa hilang dua terbilang, yang sering kita dengar ternyata berasal dari pepatah orang-orang Minang. Oleh karena itu, ungkapan dan pepatah dari masyarakat Minangkabau dapat juga kita jadikan sebuah pelajaran hidup dan pegangan sepatutnya kita saling menghargai kebudayaan masyarakat lain dan akan lebih baik jika mengenal dan mempelajarinya pula agar kita dapat mengetahui makna dibalik cara hidup juga Na Niarsik, Hidangan Ikan Kering dari Tanah Batak Lihat Sosbud Selengkapnya

pepatah minang tentang cinta 2010