10Tips Cara Membangun Komunikasi Yang Baik dan Efektif – Setiap hari, dalam aktifitas kita tentu ada komunikasi didalamnya. Transaksi, negosiasi, bertanya, saat menerima pelajaran dan lain sebegainya, selama didalamnya terdiri dari 2 sampai 3 orang atau lebih, sudah bisa disimpulkan akan terjadi komunikasi didalamnya.Secara gamblang, komunikasi bisa
Sebaiknyakita menatap mata orang yang berbicara. Apabila ada orang yang sedang berbicara kita harus mendengarkannya sampai selesai. Berikan pendapat yang baik jika diperlukan. Perhatikan apa yang sedang diucapkannya. Jadilah pendengar yang baik! Saat kamu berbicara, gunakan suara yang lembut dan sopan. Berbicaralah tentang hal-hal yang baik.
Tapisampai mereka selesai berdoa, hujan juga tidak kunjung datang, sampai akhirnya Nabi Musa as memohon kembali dan Tuhan menjawab bahwa salah satu dari umatnya selama empat puluh tahun terus menerus melakukan maksiat kepadaNya. Dengan emosi control yang baik kita akan ‘terdengar baik’ di hati orang banyak, dan kitapun akan nyaman
Dalambuku The 7 Habits Of Highly Effective Teens karya Sean Covey, ada 7 kebiasaan yang bisa kita biasakan agar bisa menjadi orang yang sukses. Kebiasaan akan mempengaruhi hidup kita, karena itu mari kita latih dan perbaiki kebiasaan kita, karena kebiasaan akan menentukan sukses atau tidaknya diri kita masing - masing. Kebiasaan 1, Jadilah
Berpuasadi bulan Ramadhan banyak sekali paedahnya , baik secara rohani maupun secara jasmani. Secara rohani kita melatih diri untuk menjadi orang yang bertaqwa sesuai dengan perintah Allah kepada kita untuk berpuasa yaitu : Hai orang – orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa , agar kamu menjadi orang – orang yangbertaqwa ( Qs.Albakarah ayatv 183 )
Langkah10: Tulis Dalam Catatan Kecil. Ini adalah langkah terakhir yang bisa kita lakukan untuk menjadi pendengar yang baik. Cara ini juga memiliki keistimewaan lainnya yaitu, tidak mengganggu seseorang ketika mereka berbicara. Dengan begitu, kita bisa mendengarkan sambil membuat catatan kecil, sehingga tidak mengganggu pembicaraan lawan bicara
Selamaupacara bendera sampai selesai Hera selalu memerhatikan Yuri. Pikiran Hera mengarah pada Yuri karena dipikirnya Yuri masih menyukai dan menunggu orang yang dia kagumi secara diam-diam. Karena rasa penasarannya, Hera memberanikan diri untuk menanyakan hal itu kepada Yuri di kantin.
Tetapkantujuan-tujuan yang lebih kecil, namun jelas, agar Anda bisa membagi satu tujuan yang besar (dalam hal ini, didengarkan oleh orang lain) menjadi langkah-langkah kecil yang mudah dicapai. 2. Cobalah berkomunikasi secara tegas. Beberapa orang ragu untuk berkomunikasi secara tegas karena tidak mau dianggap arogan.
Dalam gangguan pendengaran, jika seseorang tak dapat mendengar maka ia akan sulit untuk berbicara. Gangguan pendengaran pada bayi dan anak akan berdampak pada proses bicaranya. Pendengaran yang normal menjadi modal penting untuk anak dapat bicara. Namun, ketika seseorang tak dapat bicara belum tentu tak dapat mendengar.
Agarlebih mudah, kamu bisa lebih dulu membuat kerangka pidato yang berisi tahapan-tahapan saat berpidato. Dengan membuat kerangka pidato, kamu akan lebih mudah dalam menyusun naskah pidatomu. 2. Berlatih Sendiri Sebelum Maju. Selain menyiapkan naskah, kamu juga perlu berlatih sebelum tampil di depan banyak orang.
Setelahkamu memahami struktur essay dan mengetahui cara membuat essay yang baik, maka berikut ini akan disajikan sebuah contoh essay yang diambil dari topik yang berkaitan dengan dunia teknologi. Topiknya adalah tentang “Transaksi Jual Beli secara Online”. Contoh essay ini ditulis sesuai dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup.
Part7 Christy berlari meninggalkan meja makan dan masuk ke ke kamar diikuti Sungmin dan Ryeowook. Saat itu dai benar- benar tidak bisa menahan air matanya, duduk di lantai dan menundukkan kepalanya, dia merasa bahwa nyatanya Eunhyuk sangat membencinya, dengan baju yang basah Christy merenung, ia ingin cepat kembali ke rumah dan ke sekolah, walapun
Akansangat baik jika kita mendengarkan - 35468084 arisblaemblaem10738 arisblaemblaem10738 06.11.2020 B. Indonesia Sekolah Dasar terjawab Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan! 1
Diaselalu tidur di pagi hari dan tidurnya cukup hanya dengan satu jam saja. Jika dia tinggal di rumahku, dia pasti akan dimarahi setiap hari oleh ibuku karena kebiasaan begadangya itu. Satu lagi kebiasaannya yang cukup unik, dia sangat suka mandi. Sepertinya dia sangat terganggu jika tubuhnya berkeringat. Dia bisa mandi sampai 5 kali dalam sehari.
Jikakita teliti sekali, banyak sekali cara penulisan yang terlalu memuji dirinya sendiri tanpa memikirkan kondisi lawan bicaranya. Jika yang membacanya adalah pemilik perusahaan yang sedang strees. Mungkin surat ini akan dikoyak dan dilemparkan ke tong sampah. Jadi apa yang mesti kita ubah? Yang jelas kita harus tahu lawan bicara kita.
NcFHH. Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan suatu hal yang pasti kita lakukan dalam keseharian. Terdapat dua peran dalam setiap proses komunikasi, yaitu pendengar dan pembicara. Umumnya, kita menjalani kedua peran tersebut secara bergantian dengan lawan sedang berperan sebagai pendengar, seringkali kita berusaha untuk menunjukkan sikap yang baik dalam mendengarkan hanya karena sungkan atau demi mendapat kesan yang baik di mata lawan bicara. Dengan kata lain, kita tak sungguh-sungguh ingin menyimak apa yang sedang disampaikan olehnya. Padahal, dengan mendengarkan, kita dapat memperoleh banyak manfaat. Ini dia 6 di antaranya!1. Menambah kamu termasuk orang yang meyakini bahwa wawasan hanya bisa diperoleh dari membaca? Jika iya, sepertinya kamu perlu meralat keyakinanmu tersebut. Pasalnya, informasi tak melulu harus diperoleh dari membaca, tapi juga bisa didapatkan dari mendengarkan pesan yang disampaikan mendengarkan, kita tak hanya memperkaya pengetahuan kita akan suatu hal, namun kita juga bisa belajar nilai-nilai kehidupan dari pengalaman orang lain. Hal ini penting karena bisa membantu kita untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh orang Memperluas kamu termasuk orang yang senang bergaul, kamu pasti merasakan bagaimana sikap mendengarkan dapat mengakrabkan relasimu dengan orang lain, bahkan dengan seseorang yang baru saja kamu kenal. Ya, ketika kamu mendengarkan orang yang sedang berbincang denganmu secara saksama, ia akan merasa nyaman. Obrolan kalian pun akan mengalir, terlebih jika kamu memiliki kesamaan minat relasi akan memberikanmu banyak keuntungan. Salah satunya adalah semakin banyaknya informasi yang kamu peroleh. Selain itu, jika kamu seorang wiraswastawan, banyaknya kenalan juga dapat membantumu dalam mempromosikan usahamu. Baca Juga 5 Sikap Ini akan Membuatmu Menjadi Pendengar yang Baik! 3. Melatih kita untuk bisa dimungkiri bahwa kita perlu fokus dalam mendengarkan lawan bicara. Tak hanya agar lawan bicara merasa nyaman, namun juga supaya kita bisa memahami pesan yang sedang disampaikan seutuhnya. Secara tidak langsung, hal ini akan melatih konsentrasi dan daya tangkapmu akan suatu informasi. Terdapat berbagai hal positif yang akan kamu dapatkan dengan meningkatnya kemampuanmu dalam berkonsentrasi. Misalnya, kamu menjadi lebih cepat dalam memahami suatu informasi karena sulit terdistraksi. Tak hanya itu, baiknya konsentrasimu juga akan mencegahmu mengalami kelupaan akan suatu hal, seperti tertinggalnya barang. 4. Mengembangkan empati terhadap orang satu topik pembicaraan yang sangat mungkin diangkat oleh lawan bicara adalah pengalaman hidup baik yang dialaminya ataupun yang dialami orang di sekitarnya. Agar bisa memberikan respon secara tepat, kita perlu memahami apa yang sedang dirasakan oleh lawan bicara ketika sedang menyampaikan ceritanya. Secara tidak langsung, kita dituntut untuk berempati. Kemampuan berempati yang kian terasah tersebut akan memudahkanmu dalam mengasihi sesama. Bukan tidak mungkin jika hal ini akan menyentuh hati orang-orang di sekitarmu untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian, dunia akan menjadi tempat yang lebih ramah bagi kita Mendapat kepercayaan orang kamu bisa membuat orang lain merasa nyaman berbincang denganmu, ia akan kembali berbagi kisah denganmu. Bahkan, bukan tidak mungkin jika ia mempercayakan berbagai kisah pribadinya padamu karena merasa bahwa kamu mampu memahaminya. Hal ini menunjukkan bahwa ia telah mempercayaimu untuk ikut menjaga kamu pernah mengalami hal serupa, usahakanlah untuk selalu menjaga rahasianya ya. Jangan sampai kepercayaan tersebut disalahgunakan hanya demi memuaskan dorongan ghibah. Ketahuilah bahwa kepercayaan merupakan salah satu hal termahal yang bisa kita dapatkan. Sekali saja kamu mengkhianatinya, maka jangan berharap ia akan mempercayaimu dengan tingkat yang sama seperti sebelum kamu Berkesempatan untuk membantu orang sikap mendengarkan yang baik, kamu akan membuat lawan bicara merasa nyaman berbincang denganmu, termasuk menceritakan masalah yang sedang dihadapinya. Hal ini memberikan peluang bagimu untuk diketahui, bantuan tak harus selalu dalam bentuk materi. Memberi nasihat atau sekadar memotivasinya pun dapat meringankan beban di hatinya jika dilakukan dengan karena itu, yuk kita mulai membiasakan diri mendengarkan kisah mereka yang ingin berbagi dengan kita. Bukankah sudah sepatutnya sebagai makhluk sosial kita perlu saling membantu?Itulah beberapa manfaat yang dapat diperoleh ketika kita dapat membuat lawan bicara merasa nyaman berbincang dengan kita. Semoga dengan mengetahuinya, kamu menjadi lebih antusias dalam merespon seseorang yang berbincang denganmu ya. Baca Juga Suka Mengobrol? Ini 5 Jurus Jitu Agar Menjadi Lawan Bicara yang Asyik IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Bagaimana Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik? – Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi berupa pesan, ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lain. Komunikasi ini dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua pihak, yang melakukan komunikasi. Berdasarkan sejumlah penelitian, 75% dari keseluruhan waktu digunakan untuk berkomunikasi, sedangkan sisanya digunakan untuk mendengarkan. Apabila komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan feedback antara komunikan dan komunikator, dapat diketahui bahwa informasi yang ingin disampaikan telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Selain keterampilan berbicara, mendengarkan di sisi lain sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Permasalahan yang sering terjadi saat melakukan komunikasi seringkali mengalami hambatan atau gangguan saat menjadi pendengar dalam proses komunikasi, terutama yang terjadi kepada pimpinan perusahaan saat mendengarkan karyawannya berkomunikasi. Permasalahan yang timbul sering diakibatkan karena dalam kurangnya konsentrasi saat mendengarkan seseorang sedang berbicara. Pemimpin yang dapat mendengarkan orang lain atau karyawan saat sedang berkomunikasi merupakan pemimpin yang siap menciptakan perubahan. Dengan mendengarkan pemimpin, dapat membangun hubungan yang positif dengan karyawannya. Selain itu, banyak informasi yang diterima melalui mendengarkan, yaitu peluang, permasalahan yang sedang terjadi, serta cara untuk dapat meminimalisir terjadinya perubahan yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Perlunya seorang pemimpin menjadi pendengar yang baik dalam memimpin bawahannya karyawan merupakan hal yang paling penting dilakukan. Pemimpin harus bersikap objektif dan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh lawan bicaranya dengan penuh konsentrasi, nyaman dalam menyampaikan komunikasi, serta feedback umpan balik dapat tersampaikan dengan jelas, sehingga menumbuhkan hubungan kerja yang semakin baik dalam memajukan perusahaan. Cara Menjadi Pendengar dalam Kehidupan Sehari-Hari1. Dengarkan dengan Sepenuh Hati2. Jangan Potong Ceritanya3. Beri Refleks yang Positif4. Beri Pernyataan yang Membuatnya Dimengerti5. Beri Masukan Jika Diminta6. Hargai Keterbukaan Lawan Bicara7. Empati8. Tenangkan Lawan Bicara9. Tidak Mempersiapkan Jawaban Selama Lawan Bicara Sedang berbicaraCara Menjadi Pendengar dalam Dunia Kerja1. Memberikan Jeda Jika Perlu2. Mendengarkan Seperti Saat Sedang Belajar3. Jangan Berbicara Karena Jeda4. Percakapan Bukanlah Pertempuran Rahasia5. Akui Kata-Kata Orang Lain6. Mengajukan Pertanyaan Lanjutan7. Dengarkan dengan Detail Terlebih Dahulu8. Mendengarkan dengan Aktif9. Mendengarkan dengan Empati10. Mendengarkan dengan Minat Orang lain dalam Pikiran11. Menghindari Gangguan Media Sosial12. Mampu Mengendalikan Emosi13. Membuat Catatan Jelas dan Singkat14. Memberikan Umpan BalikRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Berkaitan Self ImprovementArtikel Self Improvement Cara Menjadi Pendengar dalam Kehidupan Sehari-Hari Berikut dipaparkan bermacam-macam cara menjadi pendengar yang baik di dalam kehidupan sehari-hari. 1. Dengarkan dengan Sepenuh Hati Ketika mendengarkan cerita atau keluhan seseorang, kita harus mengerahkan sepenuh hati dan perhatian kita kepada orang itu. Hal tersebut dilakukan agar lawan bicara kita bisa merasakan ketulusan yang kita berikan, sehingga kenyamanan pun tercipta. Ketulusan dan ketertarikan kita untuk mendengarkan juga bisa membangun kepercayaan mereka ketika bercerita kepada kita. Pastinya, beberapa kaitan tadi sangat berdampak positif untuk kesehatan mentalnya dan juga hubungan kamu dengan lawan bicara. 2. Jangan Potong Ceritanya Ketika lawan bicara sedang menjelaskan banyak hal, sebaiknya kita mendengarkannya sampai selesai. Tak boleh memotong, mengadu nasib, atau malah menyodorkan topik lain. Hal tersebut sangat mempengaruhi mood lawan bicara dan memudarkan kenyamanan yang harusnya tercipta, Jika sudah begitu, bisa jadi mereka tidak ingin menjadikanmu tempat bercerita lagi pada waktu lain. Jadi, dengarkan dulu sampai habis. 3. Beri Refleks yang Positif Untuk tips yang ketiga ini, dikhususkan untuk lawan bicara yang tiba-tiba menangis saat bercerita. Jika lawan bicara menangis, respon yang seharusnya kita beri adalah sebuah pelukan hangat. Bukannya kata-kata perintah yang menguatkan, seperti “jangan nangis!”, “loh, kok nangis kenapa?”, “gitu aja nangis?” Menangis itu hak bagi setiap orang, bukan sebuah kelemahan dan standar pengukur kekuatan hati seseorang. Jadi, jangan coba-coba melarang mereka untuk menangis dan jangan menanyakan apa saja saat mereka sedang menangis. Hal tersebut akan membuat lawan bicara kita tak nyaman. Mulai sekarang, jika lawan bicaramu menangis, tenangkan dulu dengan sebuah pelukan, bukannya cacian atau malah pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya merasa tertekan. Jika tangisnya sudah selesai dan lawan bicaramu sudah merasa tenang, kamu boleh menanyakan alasan mereka menangis, tetapi jangan dipaksa. Coba pahami dulu keadaan dan situasinya. Hal yang terpenting adalah menciptakan kesan nyaman terlebih dahulu. 4. Beri Pernyataan yang Membuatnya Dimengerti Ketika lawan bicaramu sudah selesai bercerita, kamu bisa meresponnya dengan pernyataan-pernyataan yang menenangkan. Misalnya, “Aku tahu ini pasti berat banget buat kamu”, “Berat ya rasanya? Memang tidak akan mudah buatmu melewati itu semua”, “Aku tidak bisa berkata-kata setelah dengar cerita kamu, kamu hebat banget”, dan lain-lain. Dengan adanya pernyataan-pernyataan tersebut akan kembali membangun kenyamanan. Lawan bicara juga akan merasa semakin percaya kepadamu. 5. Beri Masukan Jika Diminta Ketika lawan bicara sudah selesai bercerita, kita perlu menunggu sejenak untuk dimintai saran. Jangan langsung memberi saran karena terkadang tak semua cerita butuh saran. Namun, ada beberapa orang yang sungkan meminta saran. Kamu harus perlu memahami dulu lawan bicaramu atau bisa bertanya dulu seperti, “Kamu butuh saran atau hanya ingin cerita aja?” itu akan jadi lebih baik. Saat memberi saran, kita juga harus menggunakan kalimat-kalimat yang tidak menghakimi. Jika ingin menegur kesalahan yang diperbuat, bisa respon dulu kelebihannya baru kesalahannya. Misalnya, “Yang kamu lakukan itu sudah keren banget, tetapi menurut aku sebaiknya….” atau dengan bahasa santai yang lain agar tidak terlalu baku. Memang terlihat banyak basa-basi, tetapi berbicara perkara hati memang harus lebih hati-hati agar tak tercipta sakit di akhir nanti. 6. Hargai Keterbukaan Lawan Bicara Menjadi seorang good listener tidak melulu soal pemahaman, karena lawan bicara akan memfokuskan kisahnya kepadamu. Penting sekali untuk memperhatikan dan menunjukkan komunikasi non-verbal atau gestur yang baik atau dalam kata lain gesture tubuh yang “siap mendengarkan” dan “tidak merasa keberatan”, sehingga membuat lawan bicara tidak merasa menjadi beban dan merasa kamu melakukannya secara terpaksa. Tunjukkan melalui gerak-gerik tubuh bahwa kamu siap mendengarkan dan bersedia menyimak kisah atau keluhan apa pun. Menjaga gestur yang baik dapat dilakukan dengan menerapkan hal-hal yang cukup simpel, tetapi krusial ini, seperti memosisikan tubuh secara nyaman dan tetap menjaga kontak mata dengan lawan bicara. 7. Empati Menjadi pendengar yang empatik adalah di mana kamu tidak hanya mendengarkan dan memahami kronologis permasalahan, penyebab permasalahan, atau dalam kata lain ‘teknis’ dari kisah. Namun mendengar secara empatik fokus pada bagaimana kamu menempatkan diri kamu dalam permasalahan yang sama dengan lawan bicaramu. Seolah kamu berada di posisi yang sama dengannya, merasakan emosi-emosi yang sama seperti kekecewaan, keresahan, kebingungan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kamu melakukan mirroring atau pencerminan kembali pada dirimu atas apa yang diceritakan oleh lawan bicaramu. Sehingga kamu mendapatkan pemahaman utuh tidak hanya mengenai kronologis kisah, namun juga bagaimana kejadian atau kisah tersebut dapat mempengaruhi pikiran atau psikologismu juga. 8. Tenangkan Lawan Bicara Tidak semua situasi perlu mendapatkan kritik dan atau saran, terlebih mengingat keadaan psikologis lawan bicara kamu yang tengah kurang stabil karena telah meluapkan seluruh emosinya melalui menceritakan ulang atau mengkomunikasikan dan menceritakan hal-hal atau permasalahan yang telah ia alami atau ia rasakan. Sebuah respon vocal atau respon dalam bentuk ucapan tidak selalu dibutuhkan situasi-situasi seperti ini, apalagi mencela atau mengambil alih pembicaraan. Dengan memberikan ruang hening selama percakapan, biarkan lawan bicara menggunakan waktunya untuk meluapkan emosinya dengan nyaman. Karena bagi lawan bicara, adanya kehadiran orang yang peduli dan dengan tangan terbuka lebar senantiasa mendengarkan curhatannya tentu sudah meringankan banyak sekali beban yang dipikulnya. Bagi kita yang menjadi seorang pendengar itu sendiri, mungkin mula-mulanya kita hanya menganggap ini sebagai ‘sesi curhat biasa’, namun kita tidak akan pernah tau kisah atau latar belakang yang menjadi pemicu apa yang dirasakan dan dicurahkan oleh lawan bicara. Maka mendengarkan dengan seksama dan membuka hati untuk senantiasa “mengulurkan tangan” adalah tindak yang paling bijaksana. Ini dikarenakan kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak mendengarkan. Mendengarkan bisa saja menyelamatkan nyawa jika dilakukan dengan hati-hati dan dengan hati dan pikiran yang terbuka untuk lawan bicara. Namun perlu diketahui bahwa menjadi pendengar yang baik juga harus was-was atau berhati-hati dengan respon yang akan kita berikan. Ingat bahwa kita tidak semestinya melakukan diagnosis terhadap lawan bicara jika kita tidak memiliki latar pendidikan yang cukup untuk melakukannya dan menimbulkan misinformasi yang bisa berujung kesalahan fatal. 9. Tidak Mempersiapkan Jawaban Selama Lawan Bicara Sedang berbicara Cara menjadi pendengar yang baik adalah dengan menyediakan pikiran kalian untuk memahami kata-kata orang di depan kalian, dan fokuslah. Setiap kali kalian bercakap-cakap, ingatkan diri kalian untuk mencegah pikiran kalian menyusun tanggapan. Kalian akan sering terbawa ke mode berpikir ketika kalian mulai. Seiring waktu, kalian akan mulai memikirkan jawaban yang lebih sedikit. Ketika kalian menahan keinginan untuk berbicara, kalian akan memahami orang lain dengan lebih baik. Jika kalian mendengarkan dengan lebih baik, kalian akan menambahkan kontribusi yang valid dalam suatu percakapan daripada poin yang baik dari sudut pandang kalian. Ketika orang berbicara dengan Anda, mereka tidak selalu mengharapkan nasihat, jawaban atau perbaikan. Terkadang, teman kalian hanya menginginkan seorang teman untuk diajak bicara atau rekan kerja kalian menginginkan kenyamanan atau pasangan kalian membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lembut. Evaluasi jika jawaban diperlukan. Cara Menjadi Pendengar dalam Dunia Kerja Adapun cara menjadi pendengar yang baik di dalam dunia kerja dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Memberikan Jeda Jika Perlu Cara menjadi pendengar yang baik, yaitu dengan mengambil jeda untuk memproses apabila dibutuhkan. Beberapa orang memiliki kemampuan untuk berpikir, sementara beberapa tidak. Banyak dari kita tidak memiliki kemampuan pemrosesan yang cepat. Ketika orang lain berhenti berbicara, beberapa orang biasanya menemukan diri mereka tidak tahu harus menjawab apa. Keheningan akan terasa canggung, jadi mereka akan panik dan segera menanggapi. Dalam banyak kasus, tanggapan ini tidak akan optimal. Untuk mengatasi masalah ini, yang harus kalian lakukan hanyalah berhenti sejenak. Realisasinya memakan waktu beberapa tahun tetapi mari kita kesampingkan itu. Beberapa orang bijak berkata lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Tidak masalah untuk berhenti sejenak setelah orang lain menyelesaikan kata-katanya untuk mengumpulkan pemikiran dan menyusun tanggapan kalian. Kalian tidak perlu banyak waktu untuk memberikan tanggapan. Keheningan beberapa detik itu akan luput dari perhatian. Jeda saja dan kalian akan baik-baik saja. 2. Mendengarkan Seperti Saat Sedang Belajar Cara menjadi pendengar yang baik, yaitu dengan menganggap apa yang kalian dengarkan sama pentingnya dengan sesi kuliah kalian. Saat berada pada sesi pelatihan selama 1 jam dari orang yang paling kalian kagumi, kalian akan mendengarkan dengan baik, menangkap semua yang orang katakan karena Anda mendengarkan untuk belajar. Cobalah dan lihat setiap percakapan sebagai pembelajaran. Tentu, kalian mungkin tidak belajar pelajaran dari setiap percakapan, tetapi kalian akan memahami perspektif orang lain. Ketika kalian mendengarkan untuk belajar, kalian lebih memperhatikan apa yang dikatakan orang lain. Terlebih lagi, setiap orang tidak peduli siapa yang memiliki beberapa atau hal lain untuk mengajari kalian. 3. Jangan Berbicara Karena Jeda Cara menjadi pendengar yang baik selanjutnya, yaitu jangan buru-buru berbicara karena jeda. Dalam percakapan, jeda bukanlah sinyal untuk mulai berbicara lagi. Dalam pertemuan kelompok, orang menunggu jeda untuk bertindak dan menyampaikan maksud Belum lagi, waktu yang dihabiskan untuk mempersiapkan poin secara mental sementara anggota kelompok lainnya sedang berbicara. Biarkan jeda saja. Bicaralah hanya jika Anda harus menjelaskan maksudnya, bukan karena pembicara mencoba bernapas. 4. Percakapan Bukanlah Pertempuran Rahasia Setiap percakapan bukanlah pertempuran untuk menang. Beberapa orang tidak sadar akan mencoba memenangkan setiap percakapan sendiri. Jika orang lain membuat poin yang lebih baik, mereka akan berpikir keras untuk menemukan titik tandingan. Percakapan antara dua orang tidak membutuhkan pemenang dan tidak ada hadiah yang dibagikan. Dua orang dapat melakukan percakapan normal meskipun mereka memiliki pandangan yang berlawanan tentang topik yang sama. 5. Akui Kata-Kata Orang Lain Saat mengenali lawan bicara, percakapan berubah menjadi menarik karena pembicara merasa didengarkan dan dihormati. Berbagai belahan dunia memiliki budaya yang bervariasi untuk mengakui pembicara. Di beberapa negara, kalian harus mengangguk, kecuali beberapa pengecualian seperti Bulgaria, di mana anggukan menandakan ketidaksepakatan. Saat kalian mengenali orang lain dengan anggukan, kalian mendengarkan kata-kata yang diucapkan. Kalian akan berpikir lebih rendah tentang balasan kalian. 6. Mengajukan Pertanyaan Lanjutan Bagian penting dari mendengarkan adalah terlibat dengan Pendengar yang baik mendorong apa yang pembicara katakan dan memastikan mereka memahami apa yang dikomunikasikan. Mereka mengajukan pertanyaan yang relevan atau mencoba mendapatkan lebih banyak Jika itu adalah percakapan emosional, mereka memberikan dukungan dan bertanya kepada pembicara tentang kebutuhan Jika lebih terkait bisnis, mereka mungkin mengklarifikasi dan mengulangi agenda atau menanyakan apa pun yang mungkin tidak mereka yakini. 7. Dengarkan dengan Detail Terlebih Dahulu Menurut Petter Ducker, komunikasi yang terpenting yaitu mendengar apa yang tidak dikatakan. Perlunya untuk mengetahui apa yang terjadi terhadap orang lain dengan merefleksi kembali apa yang didengar untuk mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan. 8. Mendengarkan dengan Aktif Kegiatan ini digunakan untuk mendengarkan dimana waktu dan aktivitas yang dikorbankan oleh pimpinan digunakan untuk mendengarkan serta memaksimalkan potensi fisik untuk memberi dan menerima respon. Pemimpin dapat dikatakan aktif untuk mendengarkan ketika pemimpin mampu memprioritaskan waktu dan aktivitasnya untuk mendengarkan bawahan atau karyawannya. 9. Mendengarkan dengan Empati Mendengarkan dengan penuh empati merupakan kegiatan untuk menghadirkan ketulusan untuk mendengarkan serta ikut memahami perasaan yang dialami oleh bawahan atau karyawannya. Agar pemimpin dapat mengerti apa yang dirasakan maka harus mendengarkan dengan penuh kesabaran dan berusaha untuk tidak memotong pembicaraan saat lawan bicara sedang berbicara sehingga diharapkan pemimpin dapat memahami dan memberikan umpan balik kepada karyawan. 10. Mendengarkan dengan Minat Orang lain dalam Pikiran Dalam lingkungan kerja, pemimpin mampu memberikan manfaat dari gaya mendengarkan yang dapat membantu membuat merasa aman dan merasa cukup terbuka untuk memberikan masukan yang hebat, ide dan kontribusi yang besar. 11. Menghindari Gangguan Media Sosial Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat gangguan teknologi seringkali menganggu konsentrasi kita saat sedang melakukan komunikasi saat komunikasi langsung maupun tidak langsung, sehingga hal tersebut dapat menganggu proses komunikasi yang sedang dilakukan, untuk menghindari hal tersebut pimpinan dapat mengurangi gangguan tersebut dengan mengaktifkan mode senyap pada ponsel khususnya atau menonaktifkan notifikasi pada handphone maupun pada komputer. 12. Mampu Mengendalikan Emosi Menjadi pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengendalikan atau mengsampingkan emosinya, sehingga pemimpin dapat mendengarkan pembicaran dengan penuh perhatian, hindari untuk berasumsi atau menilai kepribadian karyawan secara langsung. 13. Membuat Catatan Jelas dan Singkat Membuat catatan kecil tanpa mengurangi konsentrasi saat mendengarkan merupakan hal yang penting sebagai pengingat kembali apa yang telah disampaikan oleh lawan bicaranya tanpa harus mengulangi kembali. 14. Memberikan Umpan Balik Tentunya hasil akhir dari sebuah komunikasi yaitu pendengar mampu memberikan umpan balik feedback berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan memberikan jalan keluar sehingga tidak ada pihak yang merasa kesulitan. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Sekolah adalah tempat anak-anak belajar. Sekolah tempat anak-anak belajar agar mendapat banyak pengetahuan. Di sekolah anak-anak bertemu dengan ibu guru yang selalu ramah. Anak-anak juga bertemu banyak teman. Mereka saling menghargai dan menghormati. Mereka melaksanakan kewajiban dan hak dengan penuh semangat. Ayo Berdiskusi Guru sedang berbicara di depan kelas. Semua siswa melihat ke arah guru. Mereka memperhatikan setiap ucapan guru. Lani bertanya kepada guru. Guru melihat ke arah Lani dan mendengarkan pertanyaan Lani. Setiap orang wajib mendengarkan saat orang lain berbicara. Apa yang biasa kamu lakukan saat orang lain berbicara kepadamu? Berdiskusilah dengan teman di sebelahmu! Diskusikan apa yang harus dilakukan saat orang berbicara kepadamu! Tuliskan hasil diskusimu dalam bagan berikut! Yang harus dilakukan saat orang berbicara kepada kita Mendengarkan pembicaraan dengan penuh perhatian Tidak melakukan kegiatan lain yang mengganggu konsentrasi orang yang berbicara. Menatap orang yang berbicara. Tidak menyela atau memotong pembicaraan. Jika orang tersebut membutuhkan tanggapan, maka tanggapilah dengan bijak dan santun. Jika ia membutuhkan jawaban, berikanlah jawaban yang memuaskan. Yang harus dilakukan saat kita berbicara kepada orang lain Berbicara harus menatap lawan bicara Suara harus terdengar jelas oleh lawan bicara. Gunakanlah bahasa yang baik dan benar Jangan menggunakan nada suara yang tinggi Pembicaraan mudah dimengerti oleh lawan bicara. Tenang dalam berbicara /tidak tergesa- gesa Ayo Mencoba Sekolahmu tempat yang menyenangkan bukan? Semua warga sekolah menjalankan kewajiban dan haknya. Bekerjalah dengan teman di sebelahmu! Tanyakan kewajiban dan hak yang pernah ia lakukan di kelas! Buatlah daftarnya pada bagan berikut ini! Daftar pengalaman melaksanakan kewajiban dan hak di kelas pakaian sesuai jadwalPenampilan rapi dan bersih tugas piket kelasRuang kelas rapi dan bersih guru dan temanMendapat bimbingan dari guru dan teman dengan sunggguh-sungguhMendapatkan nilai yang memuaskan sampah pada tempatnyaLingkungan sekolah bebas penyakit tugas yang diberikan guruMendapat penghargaan dari guru Ayo Mencoba Setiap orang memiliki kewajiban mendengarkan saat orang lain berbicara. Saat upacara di sekolah siswa mengikuti pembina upacara membacakan teks Pancasila. Mereka seharusnya mengikuti dengan suara senada. Kadang kala ada siswa yang mengikuti dengan suara nyaring, ada juga yang bersuara lembut. Jika pada saat upacara terdapat 580 anak mengikuti dengan suara lembut, berapa anak yang mengikuti dengan suara nyaring? Berapa jumlah anak keseluruhan? Jawab Anak yang mengikuti dengan suara lembut 580. Tentukan banyaknya siswa yang mengikuti upacara! Tentukan siswa yang mengikuti dengan suara nyaring! Buatlah lima kemungkinan! Siswa yang Mengikuti dengan Suara LembutSiswa yang Mengikuti dengan Suara NyaringSiswa yang Mengikuti Upacara 1400-180=580 2450-130=580 3500-180=580 4300-280=580 5380-200=580 Ayo Berlatih Kamu suka bermain angka bukan? Amati kembali cerita tentang upacara di sekolah! Buatlah pengurangan dengan hasil yang sudah kamu tentukan! Siswa yang Mengikuti dengan Suara LembutSiswa yang Mengikuti dengan Suara NyaringSiswa yang Mengikuti Upacara 1350-300=650 2400-250=650 3430-220=650 4450-200=650 5470-180=650 Ayo Membaca Tentu kamu pernah berbicara. Kepada siapa kamu berbicara? Bagaimana cara kamu berbicara? Bagaimana tanggapan teman bicaramu? Bacalah dengan nyaring! Setiap Orang Ingin Didengar Setiap orang mempunyai cerita yang ingin disampaikan. Mereka memiliki hak untuk didengar. Kita hendaknya menjadi pendengar yang baik. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apabila ada orang yang sedang berbicara kita harus mendengarkannya sampai selesai. Berikan pendapat yang baik jika diperlukan. Perhatikan apa yang sedang diucapkannya. Jadilah pendengar yang baik! Saat kamu berbicara, gunakan suara yang lembut dan sopan. Berbicaralah tentang hal-hal yang baik. Berikan kesempatan temanmu untuk menyampaikan pendapat. Jawablah pertanyaan berikut! 1. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apa maksud saran tersebut? Jelaskanlah! Saat berbicara kita menatap mata orang yang berbicara karena dengan tatapan mata mencerminkan Anda menghargai orang yang sedang diajak berbicara. 2. Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan! Mendengarkan orang lain berbicara sampai selesai berarti menghargai orang yang sedang berbicara dengan kita. 3. Berbicaralah dengan suara lembut. Jelaskan maksud saran tersebut! Kita harus berbicara dengan suara lembut karena jika kita berbicara dengan penuh keembutan orang akan segan dan mendengarkan apa yang sedang kita bicarakan. 4. Sebaiknya kamu berbicara tentang hal yang baik. Apa maksud saran tersebut?Saat berbicara sebaiknya kita membicarakan hal-hal yang baik dan menghindari berbicara hal-hal yang jelek karena dapat menyinggung perasaan orang lain. 5. Berbicaralah dengan sopan. Apa maksudnya? Kita harus berbicara dengan sopan karena berbicara dengan sopan akan menghindari adanya kesalahpahaman. Ayo Bercerita Lakukan hal-hal berikut dengan kelompokmu! Amati kebiasaan berbicara di sekolahmu! Apakah pembicara dan pendengar sudah melakukannya dengan benar? Sampaikan pendapat kelompokmu dan saran-saran yang harus dilakukan! Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!
Dalam dunia teknologi tinggi, kecepatan tinggi, dan tekanan tinggi saat ini, komunikasi lebih penting dari sebelumnya, namun kita tampaknya semakin sedikit mencurahkan waktu untuk benar-benar mendengarkan satu sama lain. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh telah menjadi hadiah yang langka—hadiah waktu. Ini membantu membangun hubungan, memecahkan masalah, memastikan pemahaman, menyelesaikan konflik, dan meningkatkan akurasi. Di tempat kerja, mendengarkan secara efektif berarti lebih sedikit kesalahan dan lebih sedikit waktu yang terbuang. Di rumah, ini membantu mengembangkan anak-anak yang banyak akal dan mandiri yang dapat memecahkan masalah mereka sendiri. Mendengarkan membangun persahabatan dan karier. Ini menghemat uang dan pernikahan. Berikut adalah 10 tips untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan mendengarkan yang efektif. Langkah 1 Hadapi pembicara dan pertahankan kontak mata. Berbicara dengan seseorang saat mereka memindai ruangan, mempelajari layar komputer, atau menatap ke luar jendela seperti mencoba mengenai sasaran yang bergerak. Berapa banyak perhatian terbagi orang yang sebenarnya Anda dapatkan? Lima puluh persen? Lima persen? Jika orang itu adalah anak Anda, Anda mungkin akan menuntut, “Lihat aku saat aku berbicara denganmu,” tapi itu bukan hal yang kita katakan kepada kekasih, teman, atau kolega. Di sebagian besar budaya Barat, kontak mata dianggap sebagai bahan dasar komunikasi yang efektif. Ketika kami berbicara, kami saling menatap mata. Itu tidak berarti bahwa Anda tidak dapat melakukan percakapan dari seberang ruangan, atau dari ruangan lain, tetapi jika percakapan berlanjut untuk waktu yang lama, Anda atau orang lain akan bangun dan bergerak. Keinginan untuk komunikasi yang lebih baik menyatukan Anda. Apakah mitra percakapan Anda sopan santun berbalik menghadap mereka. Singkirkan kertas, buku, telepon, dan gangguan lainnya. Lihatlah mereka, bahkan jika mereka tidak melihat Anda. Rasa malu, ketidakpastian, rasa malu, rasa bersalah, atau emosi lainnya, bersama dengan tabu budaya, dapat menghambat kontak mata pada beberapa orang dalam beberapa keadaan. Permisi orang lain, tapi tetap fokus sendiri. Langkah 2 Bersikap penuh perhatian, tetapi santai. Sekarang setelah Anda melakukan kontak mata, rileks. Anda tidak harus menatap orang lain dengan lekat. Anda dapat berpaling sesekali dan melanjutkan seperti orang normal. Yang penting perhatian. Kamus mengatakan bahwa untuk “menghadiri” orang lain berarti hadir memberikan perhatian terapkan atau arahkan diri Anda sendiri perhatian tetap siap melayani Secara mental menyaring gangguan, seperti aktivitas latar belakang dan kebisingan. Selain itu, cobalah untuk tidak fokus pada aksen pembicara atau tingkah laku bicara sampai pada titik di mana mereka menjadi gangguan. Akhirnya, jangan terganggu oleh pikiran, perasaan, atau bias Anda sendiri. Langkah 3 Tetap berpikiran terbuka. Dengarkan tanpa menghakimi orang lain atau secara mental mengkritik hal-hal yang dia katakan kepada Anda. Jika apa yang dia katakan membuat Anda khawatir, teruskan dan merasa khawatir, tetapi jangan katakan pada diri sendiri, “Yah, itu tindakan yang bodoh.” Segera setelah Anda menikmati kebingungan yang menghakimi, Anda telah mengkompromikan keefektifan Anda sebagai pendengar. Dengarkan tanpa melompat ke kesimpulan. Ingatlah bahwa pembicara menggunakan bahasa untuk mewakili pikiran dan perasaan di dalam otaknya. Anda tidak tahu apa pikiran dan perasaan itu dan satu-satunya cara Anda akan mengetahuinya adalah dengan mendengarkan. Jangan menjadi perampas kalimat. Kadang-kadang pasangan saya tidak dapat memperlambat kecepatan mentalnya dengan cukup untuk mendengarkan secara efektif, jadi dia mencoba untuk mempercepat saya dengan menyela dan menyelesaikan kalimat saya. Ini biasanya membuatnya jauh dari dasar, karena dia mengikuti alur pemikirannya sendiri dan tidak belajar ke mana arah pikiran saya. Setelah beberapa putaran, saya biasanya bertanya, “Apakah Anda ingin melakukan percakapan ini sendiri, atau Anda ingin mendengar apa yang saya katakan?” Saya tidak akan melakukan itu dengan semua orang, tetapi itu berhasil dengan dia. Langkah 4 Dengarkan kata-katanya dan coba bayangkan apa yang dikatakan pembicara. Biarkan pikiran Anda membuat model mental dari informasi yang dikomunikasikan. Apakah gambar literal, atau pengaturan konsep abstrak, otak Anda akan melakukan pekerjaan yang diperlukan jika Anda tetap fokus, dengan indra waspada penuh. Saat mendengarkan untuk waktu yang lama, berkonsentrasilah pada, dan ingat, kata-kata kunci dan frase. Saat giliran Anda untuk mendengarkan, jangan habiskan waktu untuk merencanakan apa yang akan Anda katakan selanjutnya. Anda tidak dapat berlatih dan mendengarkan pada saat yang bersamaan. Pikirkan hanya tentang apa yang dikatakan orang lain. Akhirnya, berkonsentrasilah pada apa yang dikatakan, bahkan jika itu membuat Anda bosan. Jika pikiran Anda mulai mengembara, segera paksa diri Anda untuk fokus kembali. Langkah 5 Jangan menyela dan jangan memaksakan “solusi” Anda. Anak-anak dulu diajari bahwa tidak sopan menyela. Saya tidak yakin pesan itu akan tersampaikan lagi. Tentu saja kebalikannya sedang dimodelkan pada sebagian besar acara bincang-bincang dan program realitas, di mana perilaku keras, agresif, di depan Anda dimaafkan, jika tidak didorong. Interupsi mengirim berbagai pesan. Ia mengatakan “Aku lebih penting darimu.” “Apa yang saya katakan lebih menarik, akurat atau relevan.” “Aku tidak terlalu peduli dengan apa yang kamu pikirkan.” “Aku tidak punya waktu untuk pendapatmu.” “Ini bukan percakapan, ini kontes, dan saya akan menang.” Kita semua berpikir dan berbicara dengan kecepatan yang berbeda. Jika Anda seorang pemikir cepat dan pembicara yang gesit, beban ada pada Anda untuk mengendurkan langkah Anda untuk komunikator yang lebih lambat dan lebih bijaksana—atau untuk pria yang kesulitan mengekspresikan dirinya. Saat mendengarkan seseorang berbicara tentang suatu masalah, jangan menyarankan solusi. Sebagian besar dari kita tidak menginginkan nasihat Anda. Jika kami melakukannya, kami akan memintanya. Sebagian besar dari kita lebih suka mencari solusi sendiri. Kami membutuhkan Anda untuk mendengarkan dan membantu kami melakukan itu. Di suatu tempat jauh di depan, jika Anda benar-benar meledak dengan solusi yang brilian, setidaknya dapatkan izin pembicara. Tanyakan, “Apakah Anda ingin mendengar ide saya?” Langkah 6 Tunggu pembicara berhenti sejenak untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi. Ketika Anda tidak memahami sesuatu, tentu saja Anda harus meminta pembicara untuk menjelaskannya kepada Anda. Tapi daripada menyela, tunggu sampai pembicara berhenti. Kemudian katakan sesuatu seperti, “Mundur sebentar. Saya tidak mengerti apa yang baru saja Anda katakan tentang…” Langkah 7 Ajukan pertanyaan hanya untuk memastikan pemahaman. Saat makan siang, seorang rekan dengan bersemangat bercerita tentang perjalanannya ke Vermont dan semua hal indah yang dia lakukan dan lihat. Dalam perjalanan kronik ini, dia menyebutkan bahwa dia menghabiskan beberapa waktu dengan seorang teman bersama. Anda langsung menjawab, “Oh, saya sudah lama tidak mendengar kabar dari Alice. Bagaimana kabarnya?” dan, begitu saja, diskusi beralih ke Alice dan perceraiannya, dan anak-anak malang, yang mengarah pada perbandingan hukum hak asuh, dan sebelum Anda menyadarinya, satu jam telah berlalu dan Vermont tinggal kenangan. Penghinaan percakapan khusus ini terjadi sepanjang waktu. Pertanyaan kami mengarahkan orang ke arah yang tidak ada hubungannya dengan tujuan mereka . Kadang-kadang kita kembali ke topik awal, tetapi sangat sering kita tidak melakukannya. Ketika Anda menyadari bahwa pertanyaan Anda telah menyesatkan pembicara, ambil tanggung jawab untuk mengembalikan percakapan ke jalurnya dengan mengatakan sesuatu seperti, “Senang mendengar tentang Alice, tetapi ceritakan lebih banyak tentang petualangan Anda di Vermont.” Langkah 8 Cobalah untuk merasakan apa yang dirasakan pembicara. Jika Anda merasa sedih ketika lawan bicara Anda mengungkapkan kesedihan, gembira ketika dia mengungkapkan kegembiraan, takut ketika dia menggambarkan ketakutannya — dan menyampaikan perasaan itu melalui ekspresi wajah dan kata-kata Anda — maka efektivitas Anda sebagai pendengar terjamin. Empati adalah hati dan jiwa dari mendengarkan dengan baik. Untuk mengalami empati, Anda harus menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan membiarkan diri Anda merasakan bagaimana rasanya menjadi dia pada saat itu. Ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Butuh energi dan konsentrasi. Tapi itu adalah hal yang murah hati dan bermanfaat untuk dilakukan, dan itu memfasilitasi komunikasi seperti yang tidak dilakukan orang lain. Langkah 9 Berikan pembicara umpan balik secara teratur. Tunjukkan bahwa Anda memahami dari mana pembicara berasal dengan mencerminkan perasaan pembicara. “Kamu pasti senang!” “Sungguh cobaan yang mengerikan bagimu.” “Aku bisa melihatmu bingung.” Jika perasaan pembicara tersembunyi atau tidak jelas, maka sesekali parafrasekan isi pesannya. Atau hanya mengangguk dan menunjukkan pemahaman Anda melalui ekspresi wajah yang tepat dan sesekali “hmmm” atau “uh huh.” Idenya adalah untuk memberi pembicara beberapa bukti bahwa Anda mendengarkan, dan bahwa Anda mengikuti alur pemikirannya—bukan memanjakan fantasi Anda sendiri saat dia berbicara dengan eter. Dalam situasi tugas, terlepas dari apakah di tempat kerja atau di rumah, selalu ulangi instruksi dan pesan untuk memastikan Anda memahaminya dengan benar. Langkah 10 Perhatikan apa yang tidak dikatakan—pada isyarat nonverbal. Jika Anda mengecualikan email, sebagian besar komunikasi langsung mungkin nonverbal. Kami mengumpulkan banyak informasi tentang satu sama lain tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan melalui telepon, Anda dapat belajar hampir sebanyak mungkin tentang seseorang dari nada dan irama suaranya daripada dari apa pun yang dia katakan. Ketika saya berbicara dengan sahabat saya, tidak peduli apa yang kami bicarakan, jika saya mendengar nada dan tawa dalam suaranya, saya merasa yakin bahwa dia baik-baik saja. Bertatap muka dengan seseorang, Anda dapat mendeteksi antusiasme, kebosanan, atau iritasi dengan sangat cepat dalam ekspresi di sekitar mata, set mulut, kemiringan bahu. Ini adalah petunjuk yang tidak bisa Anda abaikan. Saat mendengarkan, ingatlah bahwa kata-kata hanya menyampaikan sebagian kecil dari pesan. Baca Juga Jenis Keterampilan Mendengarkan Post Views 20,411
akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai